GELAR KARYAÂ
PAKSI IIÂ
(19-24 SEPTEMBER 2022)
GURU BERDEDIKASI YANG BERPULANG
Hari Rabu, 21 September 2022, merupakan hari yang sangat tidak terlupakan bagi keluarga besar SD Negeri 7 Subagan. Tepat Jam 05.21, salah seorang rekan di Group Wahtsaap mengabarkan bahwa salah satu rekan terbaik kami telah berpulang. Beliau mengehembuskan nafasnya yang terakhir jam 1 dini hari, karena menderita penyakit kanker. Sungguh hal yang diluar dugaan, beliau meninggalkan kami semua, di saat begitu banyak orang memerlukannya sebagai sosok guru panutan. Selama masa hidupnya, beliau selalu memberikan semangat kepada rekan-rekan lainnya di sekolah. Beliau adalah sosok yang enerjik, dan tidak terbayangkan akan cepat meninggalkan kami semua. Wanita kelahiran Karangasem, 25 Desember 1967 ini selama hidupnya merupakan guru yang sangat rajin dan perhatian dengan siswa. Selalu datang pagi, rajin ngaturang canang (tradisi harian Agama Hindu ngaturang sesaji) untuk memohonkan keselamatan bagi segenap aktivitas sekolah di SD Negeri 7 Subagan. Sejak diangkat pertama kali Januari 2008 sebagai CPNS, beliau telah mendedikasikan dirinya pada dunia pendidikan. Menjadi guru mata pelajaran Agama Hindu merupakan pilihan terbaiknya, karena beliau sangat cocok dengan tindak tanduknya yang selalu peduli dengan upaya melestarikan tradisi dan berbagai aktivitas keagamaan yang beliau lakoni dan kuasai.
Saya kenal baik beliau sejak Tahun 2020 secara pribadi dan kedinasan, dimana beliau memiliki hubungan yang baik dengan teman yang lainnya. Beliau sangat peduli dengan kebersihan sekolah, yang kerap dan rajin membantu siswa mengadakan kegiatan kebersihan di lingkungan sekolah. Tak ada sampah sehelaipun yang pernah dilewatkan saat mengadakan kegiatan kebersihan. Hal ini yang telah memberi nilai positif kepada pengembangan budaya kebersihan di sekolah. Kepeduliannya kepada siswa merupakan hal yang berkesan bagi saya, selaku kepala sekolah. Keseharian beliau dalam mengajar sangat peduli dengan sikap dan karakter siswa. Beliau selalu mengajarkan hal yang positif terkait aktivitas siswa dalam upaya pengembangan karakternya, ditinjau dari sisi pandangan ajaran Agama Hindu. Hal ini tercermin dari persiapan yang selalu beliau lakukan sebelum melaksanakan pembelajaran. Ketertinggalan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang IT bukan berarti membuat beliau putus asa. Semangat belajarnya sebagai guru untuk senantiasa berkembang mengikuti perkembangan zaman dilakoni dengan iklas pada aktivitas bekerja terutama belajar menggunakan komputer.
Dalam bidang kreativitasnya sebagai guru, beliau juga tidak ketinggalan sering mencetak prestasi siswa di SD Negeri 7 Subagan, terutama dalam lomba-lomba kebudayaan seperti metembang gegitan, mesatwa Bali (bercerita Bahasa Bali) dan kesusastraan Bali lainnya. Tak kalah keren juga, beliau juga sempat memperoleh penghargaan sebagai guru berprestasi dalam lomba Mesatwa Bali di Kelurahan Karangasem. Hal ini beliau peroleh bukan karena sebatas keberuntungan, tetapi memang beliau memiliki bakat dalam hal kesusastraan. Kepercayaan dirinya yang tinggi, juga telah menjadi alasan beliau sipercaya menjadi juri lomba baik tingkat kecamatan maupun kabupaten di Karangasem. Kepercayaan itu tidak hanya sekali dua kali, tetapi sangat sering dan selalu menjadi teman diskusi pada organisasi profesinya Kelompok Kerja Agama Hindu baik kecamatan maupun kabupaten.
Sebelum beliau di kremasikan, kami berkunjung dan melayat ke rumahnya. Hal yang paling berkesan bagi keluarganya adalah bahwa beliau sangat menjadi andalan bagi keluarga tercintanya. Baik dalam hal mengurus rumah, kondangan dan kegiatan sosial lainnya, karena sebagian besar ipar dan saudaranya bekerja di Denpasar. Sebagaimana halnya Umat Hindu Bali, yang tidak dapat dilepaskan dari kegiatan adat istiadat, setiap orang atau keluarga memiliki kewajiban untuk selalu berperan aktif dalam mengadiri atau berpartisipasi dalam kegiatan adat di wailayahnya (Lingkunan Celuk Negara). Tak sedikit tetangga dan kerabat dekatnya yang menyatakan sangat merasa kehilangan, karena Bu Wayan Rindi selalu hadir sebagai solusi bagi lingkungan tetangga dekatnya. Partisipasi beliau yang aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan merupakan hal yang tidak akan terlupakan bagi orang-orang dekat yang mengenalnya.
Prosesi pengabenan yang dilakukan secara kremasi, dilaksanakan pada tanggal 28 September 2022, dipekuburan umum Desa Adat Karangasem. Walaupun sesungguhnya keluarga beliau berasal dari Desa Adat Seraya, tetapi kerena telah lama dan menjadi penduduk tetap di Desa Adat Karangasem, maka prosesi tersebut dilakukan di Kuburan Umum Desa Adat Karangasem. Saat prosesi dilakukan, rombongan pelayat yang mengantarnya berangkat sekitar Pukul 12.00 Wita melintasi jalan DIponogoro dan Gajahmada hingga akhirnya tiba di tempat peristirahatan terakhir. Tak ketinggalan organisasi PGRI Ranting Karangasem juga ikut mengantar bersama siswa-siswi SD Negeri 7 Subagan. Semoga apa yang telah dikenang oleh orang-orang terdekatnya, baik keluarga, teman dekat seprofesi, lingkungan tempat tinggalnya menjadi hal yang abadi tetap membekas dan menjadi inspirasi bagi semuanya. Terimakasih kepada Ibu Ni Wayan Rindi atas jasa-jasanya dalam dunia pendidikan, semoga dapat beristirahat dengan tenang di sisiNya. Kami yang masih hidup, siap meneruskan semangat perjuangan dan dedikasimu.



REFLEKSI PAKSI
 (PEKAN APRESIASI KARYA SISWA INSPIRATIF)Â
MINGGU II DAN ULANGAN TENGAH SEMESTER






A. Pengantar
Suasana berduka dalam seminggu terakhir ini, sedikit banyak telah berpengaruh terhadap semangat kerja kami. Kehilangan seorang teman seprofesi yang telah menjadi bagian dari keluarga besar SD Negeri 7 Subagan merupakan koyakan yang memerlukan waktu penyembuhan. Kami sangat merasa kehilangan sosok guru yang layak menjadi panutan di antara guru-guru kami yang selalu bersemangat dalam bekerja. Ni Wayan Rindi, yang telah puluhan tahun mendedikasikan dirinya bagi dunia pendidikan layak mendapatkan penghargaan. Bentuk apresiasi kepada beliau, adalah bagaimana kami yang masih hidup berupaya meneladani dan meneruskan cita-cita dan pengabdiannya dalam dunia pendidikan. Jasadnya boleh hilang di telan bumi, tetapi semangatnya tetap akan kami kibarkan demi mamajukan pendidikan di SD Negeri 7 Subagan.
Berdasarkan hal itu, saya sebagai kepala sekolah, mencoba memberi semangat diri agar kawan-kawan guru dan siswa utamanya tetap bersemangat dalam menuntaskan beban kewajiban hidup berdasarkan perannya masing-masing. Laporan Refleksi PAKSI minggu II ini saya persembahkan khusus bagi beliau yang telah berjasa bagi mengembangkan dasar-dasar pendidikan karakter di SD Negeri 7 Subagan. Kolaborasi dalam membangun kerja tim untuk mengembangkan karakter, pernah kami alami bersama ketika Program Projec Penguatan Karakter Berbasis Hari Keagamaan yaitu Saraswati. Berbekal dari semangat itu, maka program Refleksi PAKSI (Pekan Apresiasi Karya Siswa Inspiratif) ini harus dilanjutkan. Peristirahatanmu di alam yang abadi semoga mengabadikan semangat kerja dan belajar kami, untuk mewujudkan cita-cita dan harapanmu. Kami boleh kehilangan sosokmu yang selalu hadir menyemangati siswa, tetapi semangatmu selalu abadi. Sehingga Program PAKSI yang kita sudah rancang bersama dapat dikerjakan dengan baik.Â
Seperti laporan pekan pertama pelaksanaan program PAKSI, maka pada laporan kedua ini, akan kami lanjutkan merefleksi kegiatan tersebut, walaupun masih dalam suasana berduka. Program yang dilaksanakan selama dua minggu ini adalah upaya untuk memberikan apresiasi baik siswa maupun guru dalam aktivitasnya melaksanakan Projek Penguatan Karakter. Selain itu pekan kedua ini juga dilaksanakan kegiatan Evaluasi Tengah Semester I, sebagai bentuk upaya mengetahui kemajuan belajar siswa yang diukur dengan kehadiran soal-soal HOTS. Kehadiran soal HOTS ini juga sejalan dengan program PAKSI untuk meningkatkan kemampuan siswa bernalar kritis sebagai bagian dari upaya sekolah untuk membentuk karakter siswa yang tangguh dalam upaya memecahkan permasalahan hidup yang akan dihadapinya kelak.
B. Tujuan
Sebagaimana tujuan dilaksanakanannya program PAKSI, seperti yang telah ditentukan dan diuraikan sebelumnya adalah sebagai berikut:
Meningkatkan kemampuan siswa untuk bernalar kritis dalam memahami materi pelajaran melalui kegiatan eksplorasi konsep pada perencanaan Projek Penguatan Karakter Profil Pelajar Pancasila
Meningkatkan kemampuan siswa untuk berkreasi dalam mengimplementasikan materi pelajaran menghasilkan produk belajar yang bermakna
Meningkatkan kemampuan siswa berkolaborasi dalam perencanaan, pelaksanaan dan presentasi produk belajar dalam mewujudkan semangat gotong-royong dan menghargai perbedaan
Meningkatkan kemampuan berkomunikasi dalam memperkenalkan proses pembuatan dan pemanfaatan produk hasil belajar dengan bahasa yang baik
Meningkatkan rasa percaya diri karena berhasil menunjukkan karya, sekaligus menarik simpati dan empat menjadi siswa dipercaya sebagai pribadi yang tangguh dalam memecahkan masalah dan membantu orang lain
maka pada uraian di bawah ini akan disajikan refleksi kegiatan pada setiap tema kegiatan PAKSI yang telah dirancang dan dilaksnaakan guru.
C. Refleksi
Pelaksanaan Pekan Apresiasi Kreatifitas Siswa Inspiratif (PAKSI), telah dilaksanakan melalui upaya perencanaan yang telah dilakukan guru. Adapun hal-hal unik yang terjadi sebagai dampak dari kegiatan pembelajaran yang layak diapresiasi adalah:
Siswa telah didorong untuk aktif dalam upaya memahami suatu fenomena
Siswa telah berupaya mencari informasi terkat fenomena yang terjadi di lingkugan sekitarnya
Siswa telah diajak untuk menggali gagasan untuk menemukan cara mengatasi masalah akibat dari fenomena yang terjadi
Siswa telah diajak untuk merencanakan aksi nyata untuk merealisasikan gagasannya secara kreatif
Siswa telah mampu merancang kegiatan aksi nyata untuk menerjemahkan gagasan menjagi tindakan nyata
Siswa telah mampu melakukan aksi nyata,Â
Siswa telah mampu merefleksikan aksi nyata yang dilakukannya sesuai dengan rencana semula
Siswa telah mampu mengkomunikasikan aksinyata yang telah dilakukan
Siswa berupaya melakukan tindak lanjut kegiatan aksi nyata sebagai bentuk kegiatan berkelanjutan
Siswa telah mampu menyusun pemahamannya yang menghubungkan antara fenomena atau masalah dan peran yang dapat dilakukannya serta menghadirkan solusi yang bermanfaat.
Kegiatan ini selain berdampak pada siswa, pada saat yang bersamaan juga sangat berdampok positif bagi guru, karena projek-projek yang mereka lakukan, secara langsung dan tidak langsung mempengaruhi jalan pikiran yang menjadi landasan bagi proses pengambilan keputusan dalam berpendapat dan bertindak. Hal ini penulis amati mulai dari proses guru merencanakan dan pelaksanaan baik itu disampaikan secara lisan maupun tertulis. Strategi kepala sekolah dalam upaya menggali pengalaman positif yang dialami oleh guru dilakukan secara terencana dan berkelanjutan dalam bentuk Superfleksibel. Proses yang dilakukan oleh guru tidak dapat dilepaskan dari upaya belajar berkelanjutan baik belajar dari orang lain (termauk kepala sekolah), sumber-sumber tertulis dan merefleksi kegiatan yang telah dilakukan. Peran kepala sekolah dalam hal ini adalah menciptakan kondisi agar proses tersebut dapat terjadi dan berkelanjutan. Tulisan ini juga ditulis dalam upaya menjamin keberlanjutan kegiatan tersebut, sehingga capaian-capaian positif yang telah diraih dapat ditingkatkan, sekaligus mereduksi hal-hal negatif yang terjadi.
Pengkondisian Superfleksibel yang dilakukan kepala sekolah secara mingguan, yang dilaksanakan dengan banyak strategi yang digolongkan dalam duap tipe yaitu langsung (luring) dan tidak langsung (daring), seperti:
Rapat mingguan, untuk merefleksi progres capaian guru dalam melaksanakan pembelajaran
Menugaskan guru untuk menulis reffleksinya secara tertulis, terutama diakhir kegiatan
Berdiskusi dengan guru sambil melakukan refleksi dengan teknik mentor, coach dan supervisi
Motivasi yang dilakukan setiap saat melalui Whatsapp Grpup sekolah secara berkelanjutan
Menuliskan pengalaman kepala sekolah dalam merefleksi pada situs sekolah, yang wajib di baca oleh guru
Bentuk pengkondisian yang dilakukan di atas selanjutnya direfleksikan untuk menganalisis hal-hal baik melalui proses pengamatan dan wawancara. Aspek-aspek yang dijadikan patokan dalam pengamatan dan wawancara adalah dari sisi perencanaan, pelaksanaan dan produk. Hal tersebut dilakukan untuk memperoleh gambaran menyeluruh dari capaian pembelajarna yang diharapkan sesuai tujuan yang telah ditetapkan di atas. Berikut adalah beberapa pengalaman menarik yang telah dilakukan guru, yang selanjutnya dianggap sebagai capaian yang layak diapresiasi.Â
Guru telah merencanakan pembelajaran secara disipin, yang selalu didorong oleh kepala sekolah secara berkelanjutan yang diawali dengan pemahaman bermakna tentang manfaat dan pentingnya perencanaan, bukan semata-mata bagian dari kewajiban administratif yang selama ini telah membutakan guru.Â
Guru dalam merencanakan pembelajaran telah memuat berbagai aspek penting dari konten pembelajaran yang selayaknya diberikan untuk mengembangkan motivasi belajar siswa secara bermakna, sehingga berdampak pada aspek peningkatan kompetensi pengetahuan, sikap dan psikomotornya.
Guru telah melaksanakan proses pembelajaran yang mengutamakan dampak kepada siswanya pada keseluruhan aspek baik pengatahuan, sikap dan psikomotor sebagai satu kesatuan wujud kompetensi yang utuh yang seharusnya terjadi pada siswa.Â
Guru telah memahami teknik dan kebermanfaatannya dalam mengetahui sejauhmana dampak pembelajaran tersebut telah dicapai oleh siswa, melalui proses asesemen, umpan balik dan refleksi secara berkelanjutan dan bermakna
Guru telah termotivasi secara internal bahwa menjadi guru bukan sekedar pilihan hidup, tetapi merupakan bentuk kewajiban semua orang untuk berbagi ilmu (pengetahuan, sikap dan psikomotor) yang iklas dilakukan. Terlebih lagi kepada mereka yang telah menyandang predikat guru, yang seharusnya sadar sepenuhnya, bahwa sepenuh hidupnya adalah untuk mengabdikan diri pada anak-anak yang kelak akan menjadi pengisi, pelaku dan pemberi warna bagi masa depan baik dirinya dan orang lain.
Upaya memelihara agar kondisi tersebut dapat terjadi secara konsisten dan berkesinambungan merupakan sebuah tantangan yang memerlukan tekad dan komitmen dari kepala sekolah dalam kapasitas pemimpin pembelajaran. Adapaun tantangan yang dirasakan adalah sebagai berikut:
Terkadang muncul perasaan enggan untuk mengingatkan karena kawatir muncul perasaan guru terlalu diintervensi dalam pekerjaannya, tetapi karena niat dan tekad untuk menjamin proess kegiatan pembelajaran lebih optimal
Banyak kesibukan dari penulis sebagai kepala sekolah yang terkadang harus benar-benar dapat mengelola waktu agar konsisten dalam kegiatan ini
Demikian juga kawan-kawan guru yang lain yang kegiatannya padat juga harus diarahkan megnelola waktu dengan baik, dalam rangka memenuhi kewajibannyaÂ
Terdapat pandangan bahwa membuat RPP itu hanya untuk kepentingan adminstratif yang layak diabaikan, sehingga perlu pemahaman yang mendalam agar guru mengerti, bahwa perencanaan pembelajaran yang dibuat sendiri secara rutin akan menjamin peningkatan keberhasilan dalam penyelenggaraan pembelajaran
Adanya pengaruh luar sekolah dari kawan-kawan guru yang lain di isntitusi sekolah lain, yang tidak melakukan kegiatan seperti yang kami lakoni di SD Negeri 7 Subagan. Hal ini sering dijadikan perbandingan, bahwa walau mereka tidak mengerjakan kegiatan seprti yang kami lakukan, tetapi saja mereka mendapatkan hak yang sama, maka mengabaikan arahan-arahan kepala sekolah tidak berdampak banyak bagi karir mereka sebagai guru
Pemahaman literasi guru dan motivasi belajar yang masih perlu ditingkatkan terutama dalam upaya belajar dari buku-buku, platform belajar yang disediakakn pemerintah dan sumber belajar lainnya
Pemahaman guru terkait menentukan prioritas pekerjaan masih perlu ditingkatkan
Demikian refleksi PAKSi yang dapat dikemukakan ini ditujukan sebagai bentuk apresiasi guru dan siswa atas capaiannya alam belajar dan bekerja. Melalui apresiasi berdasarkan prinsip refleksi tersebut guru akan dapat termotivasi dalam bekerja berlandasakan pemahaman yang mendalam sehingga memuncukan motivasi internal untuk bekerja lebih baik lagi untuk melayani siswa dalam belajar. Demkian halnya siswa dapat termotivasi untuk belajar lebih giat karena telah memiliki pemahaman yang mendalam terhadap kebermanfaatan belajar dari materi yang disajikan. Melalui pengetahuan bahwa apa yang telah mereka pelajar sangat bermanfaat bagi kehidupannya kelak, akan memunculkan motivasi internal untuk belajar lebih giat lagi. Hal tersebut berdampak pada pemahaman siswa bahwa apa yang mereka pelajari adalah semata-mata untuk diri dan lingkungannya, sementara guru yang hadir sesaat dalam hidupnya merupakan pihak yang dapat dijadikan teman belajar selain motivator dan sumber belajar pada ksesempatan yang sama.
Dokumentasi
Project Siswa Kelas II "Membuat Celengan dari Barang Bekas"







Project Siswa Kelas III "Membuat Celengan dari Barang Bekas"










Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Minggu X (3 ~ 7 Oktober 2022)

Kelas I
Kelas II

Kelas III

Kelas IV

Kelas V

Kelas VI
RPP AGAMA HINDU & BUDI PEKERTI

Kelas I

Kelas II

Kelas III
Kelas IV
Kelas V
Kelas VI
Kelas IV
Kelas V
Kelas VI
RPP PJOK

Kelas I

Kelas II

Kelas III

Kelas IV

Kelas V
