MINGGU VII (29  AGUSTUS - 03 SEPTEMBER 2022)

Laporan Minggu VII (29 Agustus ~ 03 September 2022)


REFLEKSI PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN 

PEMBELAJARAN KURIKULUM MERDEKA 

DI SD NEGERI 7 SUBAGAN

MINGGU VII

Pengantar

Alur pembelajaran Minggu VII, 29 Agustus - 03 September 2022 telah dilaksanakan sesuai dengan program yang telah dicanangkan di SD Negeri 7 Subagan mulai dari kegiatan menyapa siswa setiap pagi hingga refleksi di akhir kegiatan pembelajaran. Upaya melaksanakan program yang telah direncakan tidak semudah seperti dibayangkan sebelumnya. Banyak tantangan yang diraksakan untuk menjamin keberlangsungan program dapat terlaksana secara berkelanjutan. Memulain sebuah program adalah hal yang lebih mudah dari pada memelihara keberlanjutan. Tantangan mulai datang dari diri sendiri, rekan guru, siswa dan sistem itu sendiri. 

Tantangan dari diri sendiri merupakan hal yang paling berat, karena dalam memberlakukan sebuah perencanaan harus dilaksanakan dengan tekad baja. Kemampuan untuk mulai merencanakan program akan terasam lebih mudah di awal dan akan terasa makin berat untuk melanjukannya. Tekad yang tinggi di awal semakin lama akan menurun jika tidak disertai dengan usaha keras untuk bertahan dan konsisten dengan komitmen. Memelihara komitmen merupakan hal yang berat disebabkan oleh beberapa beban tugas menumpuk, ditambah dengan hasil dari kegiatan yang dilakukan belum juga menampakkan hasil yang menggembirakan. Pengembangan mutu/kualitas pembelajaran bukan seperti kita memelihara rumah, sepada motor, memelihara keberlangsungan usaha, dan yang lainnya. Hal ini sangat kompleks karena hasil yang diharapkan dicapai sekaligus mendatangkan dampak nyata yang langsung dilihat. Demikianlah karakteristik pengembangan mutu proses pendidikan yang hasilnya tidak serta-merta langsung dapat dilihat. Mutu/kualitas bersifat kualitatif dan tidak tampak, hanya dapat di rasakan, itupun dalam rentang waktu yang lama. Atas kesadaran bahwa mutu/kualitas adalalh hal yang kualitatif dan tidak tampak, maka hal ini akan membangkitkan untuk konsisten melanjutkannya.

Tantangan dari rekan sejawat juga tidak kalah berat, karena untuk menjadikan para guru agar menjadi guru yang sejati, juga memerlukan tekad yang sangat kuat. Selain kemampuan berkomunikasi yang efektif, dalam meningkatkan dan memelihara komitmen atas program yang telah disusun juga memerlukan keteladanan dan konsistensi. Guru akan mau melakukan perubahan atas kehendak program yang telah disusun jika terdapat keteladanan, konsistensi, dan strategi kepemimpinan pembelajaran yang tepat sasaran. Strategi komunikasi yang efektif meletakkan kemampuan mempengaruhi berdasarkan argumen yang dipaparkan untuk selanjutnya menjadi doktrin tekad. Arahan yang baik akan berkesan dan bermakna jika disampaikan sesuai konteksnya, mengedepankan apresiasi, dan memberikan kesempatan yang lebih besar pada guru untuk memikirkan cara dan menuangkannya dalam pembelajaran.

Upaya mewujudkan keberlanjutan adalah tantangan terberat dari guru, dimana dalam proses pembimbingan dan fasilitasi, harus dapat merubah pola pikir dan pola kerja sehingga program yang dirancang dapat terlaksana dengan capaian yang mendekati harapan. Upaya ini tidak dapat dilakukan sekali atau dua kali, karena pola pikir lama yang telah membekas di struktur kognitif guru selalu menjadi landasan perilakunya dalam bekerja setiap hari. Keseriusan, keteladanan dan keberlanjutan dalam bentuk motivasi dan apresiasi adalah beberapa cara untuk tetap menjaga kondisi guru agar tetap fit dari sisi komitmen mulai saat perencanaan, pelaksanaan dan refleksi kegiatan. Hanya dengan cara itu, akan tumbuh budaya berpikir dan bekerja yang baru, yaitu guru selalu merencanakan proses pembelajaran dengan baik, sehingga akan tercipta pelaksanaan pembelajaran yang baik, yang berpeluang dalam mewujudkan pembelajaran yang berdampak pada siswa.

Tantangan berikutnya adalah terletak pada siswa itu sendiri, dimana perubahan pola pelaksanaan pembelajaran yang diselenggarakan guru secara langsung akan berdampak pada pola belajar siswa. Siswa yang belajar dari proses pembelajaran, dimana guru selalu mempersiapkannya secara matang akan memberi jaminan siswa dapat belajar dengan alur yang baik. Proses belajar dengan alur yang baik sesuai dengan model, pendekatan, strategi, teknik, metode belajar yang telah dirancang guru, akan meningkatkan kepercayaan diri guru dalam mengajar, bahkan dapat berimprovisasi untuk menciptakan proses belajar yang menyenangkan sesuai prinsip belajar merdeka. Hanya dengan cara itu proses belajar dan mengajar di sekolah benar-benar dapat terlaksana sesuai program yang sudah direncanakan. Siswa yang dulunya pasif dalam belajar, akan menjadi aktif dan senang belajar. Siswa yang senang belajar memiliki peluang untuk dapat menerima konsep materi pembelajaran dengan baik pula. Semua proses tersebut akan memberi peluang lebih bagi guru dalam mewujudkan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkannya.

Refleksi Kepala Sekolah

Berdasarkan pengantar yang telah dideskripsikan di atas, maka sebagai kepala sekolah secara umum melalui pengamatan langsung, wawancara dengan guru dan siswa telah memperoleh beberapa gambaran terkait beberapa capaian proses belajar di SD Negeri 7 Subagan. Berikut adalah uraian dari gambaran keadaan capaian proses pembelajaran yang telah dilakukan, dengan panduan pertanyaan pemantik yang sengaja dirancang sendiri, sebagai berikut:

1. Bagaimana perencanaan Superfleksibel telah dilakukan?

Kepala sekolah telah mengembangkan kegiatan Supervisi Berbasis Refleksi Berkelanjutan sejak dari tahun 2020, sehingga setiap penyusunan Dokumen Kurikulum hal itu selalu diprogramkan setiap tahunnya. Berdasarkan program tersebut, kepala sekolah memandu guru melakukan refleksi terhadap proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran dengan mengajukan sejumlah pertanyaan pemantik yang bersifat coaching pada guru. Perencanaan tersebut dilakukan di awal pembuatan kurikulum, yang tetap mengalami perubahan menyesuaikan dengan konteks kebutuhan guru dan kebijakan pemerintah. Secara umum hal yang direfleksi tetap fokus kepada perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran. Pada saat jeda tengah semester dan seterusnya guru didorong melakukan proses penilaian pembelajaran dengan memprogramkan gelar karya. Pada ajang gelar karya kelas tersebut, setiap kelas menyajikan hasil belajar siswa baik dari sisi kognitif, psikomotor dan afektif. Pada perencanaan Superfleksibel juga telah dimuat beberapa kegiatan terkait aktivitas pembelajaran yang dilaksanakan.

2. Bagaimana teknis pelaksanan Superfleksibel telah dilakukan?

Pelaksanaan Superfleksibel telah dilaksanakan, walaupun belum maksimal. Selama ini kepala sekolah tetap konsisten melakukan Superfleksibel, walaupun kadang terlambat karena kesibukan, tetapi dengan tekad dan inissiatif yang berlandasankan pemahaman pentingnya hal tersebut dilakukan maka sampai saat ini tetap dilakukan secara disiplin. Superfleksibel dilakukan minimal dalam dua sudut pandang, yaitu refleksi dari kepala sekolah dan refleksi dari guru dan pada saat tertentu, refleleksi dilakukan oleh siswa dan orang tua. Kegiatan refleksi oleh kepala sekolah dilakukan menjelang berakhir satu minggu pembelajaran. Pada Hari Jumat dan Sabtu minggu bersangkutan kepala sekolah telah mengamati proses KBM baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain mengamati KBM, kepala sekolah juga mengamati sekaligus mereview RPP yang telah direncanakan guru untuk minggu depannya. Pengamatan RPP secara umum dilakukan secara online pada situs sekolah www.sd7ok.id pada menu laporan pembelajaran, sub menu pembelajaran minggu ke... Sementara pengamatan proses pembelajaran selain dilakukan secara online melalui situs sekolah tersebut, juga terkadang dilakukan secara langsung.  

Sementara refleksi oleh guru, setidaknya dapat dilakukan dalam waktu sebulan sekali. Refleksi oleh guru dipandu oleh pertanyaan pemantik yang diajukan kepala sekolah. Pertanyaan pemantik yang diajukan akan dijawab oleh guru, dengan melihat waktu yang disediakan oleh guru. Pertimbangan ini sangat penting karena guru sibuk merencanakan pembelajaran, sehingga mereka membutuhkan waktu untuk hal tersebut. Kegiatan refleksi yang dilakukan guru muatannya adalah tentang hal-hal yang telah mereka lakukan dan sejauh mana hal tersebut telah berdampak pada siswa. Selanjutnya nanti sejauhmana kegiatan pembelajaran tersebut telah mampu berhasil mendekati capaian pembelajaran yang telah ditetapkan pada tujuan pembelajaran. Hal lainnya tentang refleksi guru adalah bagaimana program guru yang diselaraskan dengan program sekolah seperti program pembuatan RPP mingguan, refleksi, gelar karya, projek penguatan karakter, pembiasaan di sekolah, literasi dan numerasi, komitmen siswa dengan orang tua dapat dilaksanakan. 


3. Bagaimana Superfleksibel telah berdampak pada guru?

Superfleksibel yang dilaksanakan selama ini, telah berdampak banyak kepada guru. Berikut hal-hal yang dapat dilihat dari perubahan guru selama pelaksanaan Superfleksibel, walaupun semuanya masih berproses dan perlu peningkatan, tetapi capaian ini layak untuk dibanggakan yaitu:

a. Guru telah secara disilin merancang RPP Mingguan, untuk Kelas I dan IV telah menyesuaikan dengan capaian pembelajaran ala Kurikulum Merdeka, sementara sisanya masih mengacu pada Kurikulum 2013 yang disederhanakan

b. Guru telah mengenal dan melaksanakan pembelajaran projek penguatan karakter mulai dari alur identifikasi masalah, eksplorasi ide dan gagasan, eksplorasi informasi kebermaknaan, perencanaan aksinyata, aksi nyata, gelar karya dan refleksi. Walaupun belum semua laur itu terpenuhi secara baik, akan tetapi seiring waktu berjalan, proses tersebut akan disempurnakan melalui refleksi, pendampingan, fasilitasi dan motivasi oleh kepala sekolah secara berkelanjutan.

c. Guru telah mengenal prinsip-prinsip pembelajaran ala Kurikulum Merdeka terutama pada beberapa orang guru telah melaksanakan disiplin positif di kelasnya masing-masing.

d. Guru telah berupaya belajar membuat modul ajar, melalui kegiatan analisis capaian pembelajaran menjadi  TP dan ATP, walaupun tidak berkelanjutan, tetapi telah memberi pengalaman baru bagi mereka untuk mengenal Kurikulum Merdeka

e. Guru telah berupaya melaksanakan disiplin positif melibatkan orang tua, berdasarkan dorongan dan fasilitasi kepala sekolah dengan menggunakan kesepakatan Komitmen Siswa Bersama Orang Tua

f. Guru telah mendorong siswa dalam upaya memaksimalkan kegiatan pengembangan Keterampilan ABad 21, melalui upaya pengembangan keterampilan berpikir tingkat tinggi pada beberapa kelas dan beberapa kesempatan guru memberikan siswa soal Hots

g. Guru telah mendorong siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi dengna persiapan awal melalui kegiatan literasi dan numerasi yang dilakukan sesuai jadwal yang telah ditetapkan sekolah

h. Guru telah mencoba merubah pola pikir yang tercermin dari pelaksanaan pembelajaran yang mengedepankan pelayanan pada siswa mulai dari guru menyapa, membimbing, mendampingi siswa berkesulitan belajar dan berkebutuhan khusus

i. Guru telah belajar tentang strategi pedagogik baik secara langsung dari kepala sekolah, dan melalui Platform Merdeka Belajar

j. Penggunaan media pembelajaran telah mulai bervariasi yang dikolaborasikan dengan beragam teknik, model dan pendekatan pembelajaran pada beberapa kelas yang teridentifikasi. Walau belum maksimal, tetapi hal ini aka ditingkatkan lagi di masa mendatang

k. Guru telah melakukan evaluasi kepada siswa berdasarkan materi yang diajarkan dengan soal dan instrumen penilaian autentik yang dibuat guru sendiri, tanpa terpengaruh yangdilakukan sekolah lain

l.  Guru telah berupaya mendiagnosis capaian belajar siswa sebelumnya melalui upaya mengajukan pertanyaan pemantik

m.  Guru telah beberapa kali melakukan refleksi diri dan sekaligus refleksi pada siswa ketika pelaksanaan pembelajaran berakhir

n. Guru telah melaksanakan pembelajaran yang berdampak pada keaktifan belajar siswa yang tinggi, dimana guru datang ke kelas, tidak hanya ceramah, tetapi siswa selalu diupayakan belajar berbasis aktivitas sesuai konten materi yang dibelajarkan saat itu. Walau hal ini belum maksimal, tetapi sudah sangat baik dalam hal memulai sebuah perubahan, dari proses belajar yang berpusat pada guru ke pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.

4. Bagaimana capaian kinerja guru dalam merencanakan pembelajaran?

Capai guru dalam merancang pembelajaran sesuai dengan jenis kurikulum yang diterapkan masih perlu ditingkatkan, dimana beberapa kali kepala sekolah harus selalu mengingatkan guru setiap minggunya. Walau masih perlu ditingkatkan dalam hal kedisiplinan merancang perencanaan, tetapi yang membanggakan adalah guru telah mampu membuatnya secara berkelanjutan. Sehingga hal ini membutuhkan perhatian dari kepala sekolah untuk senantiasa peduli tentang perencanaan pembelajaran tersebut. Karena pembelajaran akan berjalan baik, jika telah direncanakan secara baik. Mengenai konten RPP ataupun Modul Ajar yang telah dibuat, pada beberapa bagian perlu disempurnakan, dan hal ini adalah wajar karena proses belajar juga sedang mereka lakukan untuk menghasilkan RPP dan atau Modul Ajar yang baik.

5. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan guru telah berdampak pada siswa?

Pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan telah berjalan sedemikian rupa dan diupayakan selalu berdampak pada siswa. Secara nyata dampak yang dirasakan terutama dalam hal bagaimana guru telah mampu mewujudkan pembelajaran yang menyenangkan sehingga siswa nampak ceria dan senantiasa terlayani dengan baik. Hal yang paling nampak adalah pada Siswa Kelas I, saat ini telah hampir semuanya memiliki kemampuan membaca yang lumayan berkembang, selain kemampuan berhitungnya yang terus dikembangkan. Dalam hal aktivitas siswa yang telah banyak didorong oleh guru, maka siswa sebagian telah merasa memiliki proses belajar yang diselenggarakan guru. Siswa secara nyata telah berhasil menghasilkan produk belajar tertentu sesuai konteks materi pembelajaran yang diajarkan seperti, Tong Sampah Menggunakan Barang Bekas, Kerajinan Siswa Menggunakan Barang Bekas, Lobang Kompos, Kegiatan Peduli Lingkugan Mebersihkan Gang Tunjung, Hiasan Dinding Kelas, Kliping. Walaupun belum berakhir kegiatan tersebut, hal yang perlu dimunculkan adalah bagaimana siswa memahami kebermaknaan dari proses belajar tersebut. Sehingga pada acara gelar karya nanti, kepala sekolah mendorong guru untuk menyelenggarakan acara presentasi produk hasil karya anak baik online maupun offline.  Melalui kegiatan ini akan berdampak besar sekali bagi proses pencapaian kompetensi Abad 21, mulai dari Bernalar Kritis, Kreatif, Komunikatif dan Kolaboratif. 

6. Bagaimana strategi pengembangan karakter anak yang dilakukan?

Strategi pengembangan karakter anak seperti yang dijelaskan sebelumnya telah berupaya dilaksanakan oleh guru melalui pengembangan Projek Penguatan Karakter Profil Pelajar Pancasila, melalui penjadwalan di program semester. Walau ditingkat pelaksanaan guru masih memerlukan bimbingan dan fasilitasi, terutama dalam hal perencanaan, tetapai dalam hal pelaksanan telah dilakukan guru. Proses tersebut sedang berjalan saat ini, dan akan diakhiri dengan Gelar Karya sebagai upaya guru melakukan penilaian pada siswa. Kepala sekolah sangat berharap, penilaian oleh guru tidak semata-mata dari proses kognitif saja tetapi yang paling penting adalah bagaimana hasil karya mereka juga mendapatkan perhatian untuk mendapatkan penilaian. 

7. Bagaimana pelaksanaan projek telah dilakukan?

Pelaksanaan Projek Penguatan Karakter yang dilakukan di sekolah seperti dijelaskan di atas telah direncanakan, tetapi tetap memerlukan komitmen untuk berhasil mengembangkan dari sisi keberlanjutan. Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran termasuk projek tidak hanya dapat dinilai dari kegiatan yang dilaksanakan sekali dan dua kali, tetapi aspek keberlanjutan adalah prasarat sebuah keberhasilan. Pembelajaran termasuk yang berbasis projek akan berkembang sesuai dengan dinamika variasi kedalaman dan keluasan materi, termasuk dinamikan kebijakan yang terus berbenah dan berkembang. Maka yang terpenting dalam semua perencanaan, pelaksanaan dan asesemen baik pembelajaran berbasis kelas dan projek, termasuk perencanaan kepala sekolah adalah terletak pada proses. Sebaik apapun perencanaan, pelaksanaan dan asesemen kalau berhenti pada ide dan gagasan, atau berhenti pada pelaksanaan yang bersifat temporer dan pencitraan, tidak akan pernah berhasil. Kesemuanya hal yang dimulai harus berlanjut dilaksakanakan secara konsisten. Ketika konsistensi sebuah impelementasi ide telah dimulai, maka barulah pada tahapan tugas selanjutnya adalah mendalami masing- masing proses tersebut sehingga menghasilkan mutu. Pencapaian atas mutu yang senantiasa berkembang adalah cerminan keberhasilan. Maka dari itu, penetapan untuk mencapai target, adalah tidak relevan di dunia pendidikan yang terus berkembang. Target mutu dalam aspek pembelajaran dan pengelolaan sekolah adalah terletak pada bagaimana proses tersebut terus berjalan berkelanjutan dan berkembang lebih maju mendekati capaian yang telah ditetapkan.

8. Bagaimana wujud motivasi dan apresiasi dikembangkan di sekolah?

Perkembangan proses pencapaian mutu seperti disebutkan di atas, beranjak dari proses pergerakan mengejar capaian yang senantiasa dinamis. Maka dari itu, salah satu strategi untuk menjamin keberlanjutan untuk berkembang itu berjalan, apresiasi dan motivasi adalah kunci utama. Melalui kegiatan refleksi dalam format Superfleksibel, selalu divariasikan dengan upaya melakukan apresiasi dan motivasi baik kepada guru maupun siswa. Wujud mengembangkan apresiasi pada guru, misalnya dengan memberikan kata selamat, terimakasih, dan pernyataan positif lainnya kepada guru yang telah mampu menyelesaikan tugasnya seberapapun mereka mampu. Selanjutnya hal ini dilakukan secara berkelanjutan sambil sesekali memberikan tips bagaimana belajar, menyusun perencanaan, melaksanakan pembelajaran dan asesemen. Melalui strategi ini, guru akan secara bertahap belajar sesuai dengan permasalahan yang mereka hadapi, dan permasalahan itu tidak akan muncul ketika kita perlukan, dan hal itu berjalan dinamis dan berkelanjutan. Tips yang telah disampaikan selanjutnya didorong oleh kepala sekolah untuk diterjadikan oleh guru di kelas melalui strategi fasilitating, mentoring dan coaching yang juga bervariasi dan berkelanjutan.  Apresiasi dan motivasi adalah sintak terpenting dari beberapa strategi tersebut untuk digunakan sebagai penguatan atas apa yang telah guru lakukan untuk selanjutnya dapat diulang kembali dilaksanakan di kelasnya. 

Demikian halnya dengan kepala sekolah yang dalam proses ini juga tetap belajar sambil melakukan, "Learning by Doing Continously". Maka melihat dari kenyataan itu, dapat diambil benang merah, bahwa tidak ada sesuatu yang pasti dapt dilakukan di awal hingga akhir, tetapi semuanya berkembang seiring dinamika perubahan pengetahuan akibat belajar disamping perubahan kebijakan yang terjadi, belum lagi mempertimbangkan kompleksitas kegiatan kepala sekolah dan guru dalam bekerja. Dalam hal ini, kepastian hukum dari proses tidak dapat ditentukan diawal ibarat membuat sebuah Standar Operasioanal Prosedur pada beberapa bidang pekerjaan tertentu. SOP kepala sekolah dan guru senantiasa berkembang. Tetapi jika dipaksakan SOP itu harus ada, maka SOP kepala sekolah dan guru sangat singkat yaitu, "Rencanakan, Lakukan, Evaluasi, Refleksi dan Belajar, Tindak Lanjut, Berkelanjutan".

Siswa sebagai subjek pembelajaran juga kurang lebih ada pada tataran yang sama, dimana mereka harus diajak juga untuk merenanakan, melakukan rencana aksi, mengevaluasi capaian belajar mereka secara mandiri, merefleksi, presentasi, menemukan kebermaknaan yang bersitaf berkelanjutan. Melalui tahapan proses belajar ini maka siswa akan menemukan apa yang telah mereka pelajari sangat bermakna bagi kehidupan mereka kelak. Bekal ini boleh jadi berupa kompetensi atau karakter yang sangat berguna bagi upaya mewujudkan siswa yang "Siap Hidup" di masa yang akan datang.


9. Bagaimana strategi membuat guru selalu belajar berkelanjutan?

Belajar seumur hidup adalah frase yang mudah diucapkan dan sangat sulit dilaksanakan. Kondisi ingin belajar bagi sebagian orang adalah sangat bervariasi. Siswa saja akan mau belajar jika dikondisikan dalam suasana pembelajaran yang menyenangkan oleh guru dengan berbagai strategi yang diupayakan mulai dari perencanaan yang dibuat guru. Maka guru sebagai orang dewasa memiliki kekhasan dalam upaya menumbuhkan minat belajar. Minat belajar oran dewasa berdasarkan hasil penelitian menunjukkan jika hal tersebut sesuai dengan kebutuhan meraka. Kebutuhan orang dewasa yang sebagian besar telah barada pada aktivitas bekerja setiap harinya, maka apa yang mereka pelajari harus dikaitkan dengan pekerjaan mereka. Hal itupun jika guru masih merasa perlu untuk belajar, karena sebagian besar guru merasa mereka sudah mampu, dan tidak perlu belajar lagi, dengan berbagai alasan. Pada kondisi ini kita tidak dapat serta merta menyalahkan guru, karena motivasi belajar tidak akan tumbuh jika tidak ada tantangan yang bersifat baru. Guru akan mau belajar dengan gaya belajar orang dewasa jika mereka dihadapkan pada suatu tantangan baru yang sesuai dengan bidang pekerjaannya. Tantangan itu secara umum berasal dari masalah yang mereka alami dalam bekerja. Tetapi guru yang bekerja seadannya saja, justru tidak pernah merasa ada masalah dalam pekerjaan mereka, sehingga perlu diupayakan agar guru dapat bekerja lebih baik, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, asesemen, refleksi dan tindak lanjut. Melalui pengkondisian agar mereka bekerja lebih baik, maka mereka akan merasakan ada permasalahan atas kesenjangan apa yang mereka harapkan dan alami. Tantangan inilah salah satu cara untuk menumbuhkan minat mereka belajar. Tantangan untuk bekerja lebih baik, tidak akan pernah ada jika tidak ada intervensi dari kepala sekolah untuk mengarahkannya. Kepala sekolah yang telah merasa nyaman dengan praktik pembelajaran yang diselenggarakan guru alias tidak ada masalah, maka guru juga akan nyaman dengan kondisi itu. Dalam kondisi ini, minat belajar guru akan berhenti.

10. Apa hal yang perlu ditingkatkan dan dikembangkan di sekolah agar implementasi Kurikulum Merdeka dapat dioptimalkan?

Terkait dengan poin sembilan di atas maka Implementasi Kurikulum Merdeka adalah salah satu tantangan bagi guru dan kepala sekolah tentang bagaimana mewujudkan pendidikan dalam hal ini pembelajaran lebih baik lagi. Pemerintah dengan berbagai kajian ilmiah telah merumuskan Kurikulum Merdeka sebagai jalan keluar untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Maka kesempatan ini adalah peluang menhadirkan tantangan yang dapat diambil oleh kepala sekolah sebagai pemicu niat belajar bagi guru. Tetapi jangan lupa sebagai inspirasi keteladanan bagi guru, kepala sekolah semestinya juga belajar terlebih dahulu. Melalui upaya ini guru merasakan ada kesenjangan atas apa yang mereka pahami selama ini telah baik, ternyata perlu disempurnakan lagi. Maka jalan satu-satunya untuk dapat menyempurnakannya adalah melalui proses belajar. Kondisi ini akan terjadi jika sekolah tetapi berharap proses belajar lebih baik lagi di masa yang akan datang sesuai harapan pemerintah. 

Refleksi Guru

Sebagai wujud upaya kepala sekolah dalam menggali pengalaman dalam mengimplementasikan ide dan gagasan guru dalam mengaktifkan proses pembelajaran sesuai Prinsip Kurikulum Merdeka maka dieprlukan pertanyaan pemantik bagi guru.  Manfaat pertanyaan pemantik tersebut, akan mengeksplore kemampuan guru bernalar kritis sehingga akan mendatangkan efek internalisasi terhadap proses penyampaian ide original atau berdasarkan pengalaman ke dalam konsep berpikir. Seiring waktu, pertanyaan pemantik yang datang berulang akan terkonsepsi dalam pemikiran guru, yang dalam jangka panjang akan terinternalisasi menjadi pola pikir. Pelaksanaan refleksi berdasarkan pertanyaan pemantik ini lama kelamaan akan mampu merubah pola pikir guru untuk memunculkan gagasan baru dan original untuk meningkatakan capaian mereka dalam bekerja. 

Keyakinan ini disampaikan berdasarkan pengalaman pribadi dalam menulis refleksi. Melalui kegiatan menulis refleksi sbagai bagian dari kegiatan Superfleksibel yang setiap minggu dilaporkan, seiring waktu berjalan akan menumbuhkan komitmen. Komitmen tersebut, paling tidak ingin menulis refleksi tersebut kembali, tanpa paksaan dari siapapun. Melalui penulisan refleksi secara disiplin dan berkelanjutan atas niat sendiri, berdasarkan pemahaman yang dimiliki, akan berdampak kepada aktivitas melihat kekurangan dan berkeinginan untuk meningkatakannya setiap saat. Walaupun tanpa apresiasi, bukti Superfleksibel ini telah berlangsung selama 2 tahun dilaksanakan dan berkomitmen untuk melaksanakannya lagi. Apalagi hasil yang telah dicapai lumayan membanggakan maka tidak ada alasan lain kegiatan ini akan tetap dilakukan secara berkelanjutan.

Melalui upaya ini, sesekali juga diselingi dengan aktivitas belajar, karena niat sendiri juga, tidak ada tekanan dari pihak manapun. Harapannya, proses ini juga dapat terjadi pada guru, yang senantiasa melakukan refleksi secara berkelanjutan. Walaupun awalnya dipandu, tetapi itu adalah lembar pembuka, agar mereka mengenal manfaat untuk mengetahui kilas balik perjalanan guru dalam melaksanakan tugas. Meraka akhirnya secara berkelanjutan akan memahami apa yang telah mereka lakukan, apa yang perlu ditingkatkan dan dilanjutkan di masa yang akan datan.

Selain itu hal ini dilaksanakan juga sebagai bentuk upaya melaksanakan Tugas dan Fungsi Kepala Sekolah yang wajib dilakukan berupa Monitoring dan Evaluasi (Monev) dalam bentuk Supervisi Berbasis Refleksi Berkelanjutan (Superfleksibel). Berikut adalah pertanyaan pemantik yang dalam proses penyusunannya tetap mengalami perkembangan dari waktu kewaktu, sebagai berikut:

A. RPP

1.   Bagaimana perasaan Bapak/Ibu ketika menyusun RPP dengan disiplin setiap minggunya?

2.  Apakah yang manarik bagi Bapak/Ibu dalam proses penyusunan RPP tersebut?

3. Bagaimana cara Bapak/Ibu membuat RPP yang memiliki ciri menerapkan prinsip merdeka dalam perencanaan tersebut?

4.  Bagaimana cara Bapak/Ibu membuat RPP agar proses belajar nantinya berdampak pada siswa?

5.  Bagaimana cara Bapak/Ibu merencanakan kegiatan literasi dan numerasi pada RPP?

6. Bagaimana cara Bapak/Ibu merencanakan umpan balik kepada siswa sehingga siswa cepat dapat memahami materi tidak menunggu proses pembelajaran itu sampai berakhir?

7.  Secara umum adakah hal yang akan Bapak/Ibu tingkatkan dan lengkapi dari RPP yang telah dibuat?

B. Pelaksanaan Pembelajaran

1.    Bagaimana perasaan Bapak/Ibu ketika melaksanakan proses pembelajaran pada minggu ini?

2.   Bagian mana dari proses pembelajaran yang telah sesuai dengan RPP yang Bapak/Ibu rancang?

3.   Bagaimana pelaksanaan kegiatan literasi dan numerasi di kelas Bapak/Ibu?

4.   Bagaimana pembelajaran mana yang telah dilakukan telah berdampak bagi siswa?

5.   Bagaimana Bapak/Ibu melaksanakan pembelajaran berbasis projek di kelas?

6. Sejauhmana Bapak/Ibu telah memperlakukan siswa secara berbeda pada saat pembelajaran sesuai dengan      karakteristiknya?

7.   Sejauhmana pelaksanaan Projek Komitmen Siswa Bersama Orang Tua telah terlaksana di kelas Bapak/Ibu?

8.   Sejauhmana kegiatan umpan balik yang dilakukan telah berdampak bagi capaian belajar siswa di kelas?

9.   Bagaimana strategi Bapak/ibu untuk emngapresiasi, memotivasi dan menilai keberhasilan belajar siswa melalui kegiatan Gelar Karya?

10.  Secara umum hal apa yang akan Bapak/Ibu tingkatkan dan lengkapi dari proses belajar yang telah dilakukan?

C. Evaluasi Pembelajaran

1.   Bagaimana Bapak/Ibu merancang asesemen agar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan?

2. Bagaimana proses penilaian yang Bapak/Ibu lakukan agar dapat mengukur capaian belajar siswa? (tidak hanya kognitif saja, tetapi keterampilan dan sikap siswa)

3. Bagaimana tindak lanjut yang Bapak/Ibu lakukan agar mendapatkan umpan balik, berupa peningkatan aktivitas belajar siswa di kelas?

4.  Secara umum hal apa yang perlu ditingkatkan dan dilengkapi dari proses asesemen yang Bapak/Ibu telah lakukan?

Penutup

Keberlanjutan adalah sebuah kata kunci dari keberhasilan dalam pelaksanan upaya peningkatan mutu dalam bidang kegiatan apapun. Sesuatu yang diawali dengan baik sekalipun, tanpa kelanjutan yang jelas maka adalah sesuatu yang sia-sia. Energi yang dihabiskan ketika memulai akan tidak bermakna, jika hal yang dimulai itu tidak dilanjutkan. Optimalisasi pelaksanaan suatu program yang telah dimulai dengan baik akan berhasil dengan baik jika ditindaklanjuti secara konsisten. Memelihara keberlanjutan dalam semangat membangun pendidikan adalah hal mutlak dalam ruang lingkup dinamika perubahan dari sisi pemahaman guru sebagai akibat dari proses belajar dan perubahan kebijakan serta situasional non predikted akibat dari perubahan zaman.  Hal tersebut membawa konsekwensi upaya memajukan pendidikan adalah semangat belajar dari refleksi yang dilakoni mulai dari refleksi kebijakan, refleksi pengelolaan sekolah, refleksi pembelajaran, dan refleksi belajar sebagai upaya senantiasa berdaptasi terhadap perubahan di masa kini, untuk membekali siswa tentang masa depan yang serba tidak pasti.


Pedoman

JADWAL PELAJARAN 2022,2023.xlsx - Jadwal Pelajaran.pdf

JADWAL PELAJARAN

Dokumentasi

Kegiatan Upacara Bendera 

WhatsApp Video 2022-08-31 at 07.46.07.mp4

Kegiatan Guru Menyapa Siswa

Kegiatan Persembahyangan 

WhatsApp Video 2022-08-31 at 07.46.07 (1).mp4

Kegiatan Senam Pagi

WhatsApp Video 2022-08-31 at 07.46.11 (1).mp4

Kegiatan Literasi & Numerasi

WhatsApp Video 2022-08-31 at 08.12.09.mp4
WhatsApp Video 2022-08-31 at 08.05.34.mp4
WhatsApp Video 2022-08-31 at 08.09.43.mp4
WhatsApp Video 2022-08-29 at 08.10.10.mp4
WhatsApp Video 2022-08-29 at 08.10.10 (1).mp4

Kegiatan Belajar Mengajar

WhatsApp Video 2022-09-02 at 08.27.29 (1).mp4
WhatsApp Video 2022-09-02 at 08.27.29 (2).mp4
WhatsApp Video 2022-09-02 at 08.27.29.mp4

Kegiatan Penggalian Lubang untuk Project Pengomposan

WhatsApp Video 2022-09-03 at 09.58.45.mp4
WhatsApp Video 2022-09-03 at 09.58.34.mp4

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Minggu VIII (05 September ~ 10 September 2022)

RPP MINGGU 8 KELAS 1.docx

Kelas I

Kelas II

RPP MINGGUAN PERTEMUAN 8 KELAS 3.docx

Kelas III

RPP MINGGU 8 KELAS 4.docx

Kelas IV

RPP Kelas 5 Tema 2.3 MG KE 8.doc

Kelas V

RPP MINGGU 8.docx

Kelas VI

RPP AGAMA HINDU & BUDI PEKERTI

PERTEMUAN 8 RPP KELAS 1.docx

Kelas I

PERTEMUAN 8 RPP KELAS 2.docx

Kelas II

PERTEMUAN 8 RPP KELAS 3.docx

Kelas III

Kelas IV

Kelas V

Kelas VI

RPP PJOK

RPP MINGGU VII KELAS 1 pjok.docx

Kelas I

RPP MINGGU VII KELAS 2 pjok - Copy (3).docx

Kelas II

RPP MINGGU VII KELAS 3 pjok - Copy (4).docx

Kelas III

RPP MINGGU VII KELAS 4 pjok.docx

Kelas IV

RPP MINGGU VII KELAS 5 pjok - Copy.docx

Kelas V

RPP MINGGU VII KELAS 6 pjok - Copy (2).docx

Kelas VI