MINGGU VIII (05-10 SEPTEMBER 2022)
Pengantar
Pelaksanaan pembelajaran pada Minggu VIII, dilaksanakan sebagai implementasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disusun guru seperti termuat pada Laporan Minggu VII. Secara umum pelaksanaan pembelajaran Minggu VIII yang dimulai tanggal 5 - 10 September 2022 telah berjalan baik. Walaupun beberapa tahapan yang direncanakan belum berjalan optimal, tetapi paling tidak telah mencerminkan alur yang telah direncanakan. Perencanaan pembelajaran merupakan hal yang santa penting dalam proses pembelajaran. Tanpa perencanaan yang baik mustahil sebuah kegiatan akan menghasilkan output seperti diharapkan di awal. Selama ini perencanaan pembelajaran dalam wujud RPP seakan menjadi momok dan membosankan bagi guru karena harus dibuat rutin setiap hari. Kelengkapan dokumen RPP juga menjadi hal yang sangat memberatkan bagi guru. Maka SD Negeri 7 Subagan dengan format RPP mingguan yang telah dilaksanakan sejak Tahun 2020, sampai saat ini tetap dapat dilaksanakan secara berkelanjutan.'
Pengalaman kepala sekolah dalam upaya mendorong guru awalnya terasa canggung tetapi seiring kebiasaan dikalangan guru telah terpupuk dengan baik, maka kegiatan tersebut saat ini hampir telah menjadi budaya kerja. Kebiasaan guru dalam berupaya merencanakan pembelajaran setiap minggu, saat ini sudah menjadi kebutuhan guru dalam bekerja. Tuntutan minimal dan apa adanya dari proses penyiapan pembelajaran, salah satunya telah menjadi penyebab dari upaya guru senantiasa membuat perencanaan ketika akan melaksanakan pembelajaran. Faktor lain yang menjadi penyebab kegiatan ini masih dapat dilakukan hingga kini adalah hasil atau capaian guru dalam bekerja sangat nampak dan dirasakan. Pengarsipan yang rapi, dilengkapi dengan dokumen yang rapi dalam setiap minggunya, membuat guru juga termotivasi untuk tetap berkarya. Tak kalah penting adalah capaian belajar anak telah nampak adanya peningkatan dari hari ke hari, karena hal ini tidak terlepas dari bagaimana mereka merencanakan pembelajaran yang rutin mereka lakukan.Â
Kepala sekolah yang senantiasa melakukan refleksi juga tidak kalah ketinggalan, sangt termotivasi dan terinspirasi oleh semangat kerja teman-teman guru setiap minggunya membuat perencanaan pembelajaran. Maka sebagai bentuk upaya mengharai jerih payah kawan-kawan, kepala sekolah dalam wujud meneladani selalu melakukan refleksi mingguan. Kegiatan ini selain sebagai upaya membentuk keteladanan, tetapi sangat penting dalam rangka menerjemahkan prinsip dari kewajiban pokok sebagai kepala sekolah yang berperan dalam kepemimpinan pembelajaran. Dimana salah satu tugas kepala sekolah untuk menjadi jaminan berhasil dalam melaksanakan tugas pokok fungsinya dalam perannya sebagai pemimpin pembelajaran adalah kegiatan supervisi, atau dalam hal ini diistilahkan dengan Superfleksibel (Supervisi Refleksi Pembelajaran Berkelanjutan).
Refleksi Kepala Sekolah
Kegiatan Belajar Mengajar
Sebelum dilaksanakannya kegiatan pembelajaran, seperti disampaikan di awal maka guru melakukan kegiatan perencanaan pembelajaran, agar proses pembelajaran dapat berjalan lebih baik. Walaupun belum terlaksana maksimal sebagaimana halnya perencanaan yang dibuat, tetapi paling tidak, persepsi guru dan arah pelaksanaan kegiatan mulai dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, hingga asesemen dan refleksi telah sebagian besar menjadi cerminan dari kegiatan KBM Minggu VIII. Sebagaimana dokumentasi yang telah dibuat, tahapan pembelajaran mulai dari guru menyapa siswa, pelaksanaan kegiatan mencuci tangan, mengadakan kegiatan kebersihan di kelas dan lingkungan sekolah, berdoa (Tri Sandya), Apel Bendera, pengerahan dari guru/kepsek, senam pagi telah rutin dilakukan sebagai kegiatan awal yang secara langsung maupun tidak langsung diharapkan berdampak pada pembentukan karakter siswa.
Setelah kegiatan pembiasaan umum tersebut dilaksanakan, dilanjutkan dengan kegiatan literasi dan numerasi yang dilaksanakan di masing-masing kelas. Pada kegiatan literasi, siswa diajak untuk melatih kemampuan mereka dalam menggali informasi dari teks bacaan dari perpustakaan sekolah. Topik yang dibaca oleh siswa selanjutnya direfleksikan di dalam kelas oleh siswa dalam bentuk kegiatan meceritakan apa yang sudah mereka eksplor dan temukan pada teks bacaan. Menutut pengakuan beberapa guru, bahwa minat siswa pada bacaan teks fiksi lebih dominan pada kelas rendah sedangkan cerinta non fiksi dominan pada kelas tinggi. Hal ini dapat dipahami, bahwa siswa kelas rencah masih sangat menyukai naskah teks imajinatif, sementara pada siswa kelas tinggi telah beralih ke informasi yang bersifat faktual. Kegiatan refleksi terhadap pemahaman siswa terkait teks yang dibaca dilakukan di kelas, dimana pada setiap jam literasi yang dilakukan telah dialokasikan 35 menit (1 JP). Hal ini dilakukan untuk menyediakan waktu yang cukup bagi siswa untuk mengkomunikasikan pemahamannya terhadap teks yang dibaca.
Sementara pada kegiatan numerasi siswa pada kelas rendah beberapa masih perlu pembimbingan intensif. Pada siswa kelas I sebagian besar telah lancar dalam hal berhitung penjumlahan pada digit angka terbatas hiingga puluhan, sementara kelas II telah mulai belajar mejumlahkan dengan sistem susunan. Pada kelas III sebagian besar telah mulai lancar dalam materi perkalian, walaupun beberapa masih fokus pada proses menghafal. Pada siswa kelas IV, V dan VI beberapa guru masih mengeluhkan kemampuan siswa dalam perkalian dan pembagian antar digit puluhan masih kurang lancar. Hal ini disebabkan karena sebagian dari mereka masih perlu ditingkatkan kemampuannya dalam memahami dasar-dasar perkalian, karena pendekatan guru dalam proses pembelajaran tersebut masih dalam tahapa menghafal. Sementara harapan kepala sekolah, proses memahami perkalian dan pembagian lebih baik dengan pendekatan memahami proses perkalian sebagai penjumlahan berulang dan demikian juga sebaliknya pembagian sebagai pengurangan berulang. Kepala sekolah sangat berharap kepada guru agar kembali menggunakan benda konkret dalam upaya memahamkan anak terkait proses perkalian dan pembagian, sehingga lebih memahami kebermaknaan proses tersebut dari sekedar hafalan. Walaupun belum semua guru menerapkannya tetapi paling tidak beberapa telah berusaha untuk menyajikan materi numerasi dalam proses belajar yang menyenangkan.Â
Cara guru dalam menerapkan strategi numerasi adalah siswa berbaris di depan kelas, lalu siswa di tanyakan perkalian atau pembagian apa yang mereka telah hafal, dan menugaskan mereka untuk menyebutkannya. Dengan cara itu semua siswa akan memiliki kesempatan masuk kelas terlebih dahulu, yang akan berdampak kepada rasa nyaman dan senang ketika memulai pembelajaran di kelas. Sementara siswa yang kemampuannya dari hari ke hari tidak menunjukkan peningkatan, guru mengambil tindakan intevensi agar anak tersebut lebih memahami tentang perkalian dan pembagian. Kenapa penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian yang sementara menjadi fokus perhatian, kerena menjadi landasan bagi pengembangan kemampuan matematika lanjutan yang berbasis masalah dan kompleks. Sebelum siswa belajar tentang bagaimana mengaplikasikan konsep penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian dalam koteks permasalahan yang lebih kompleks maka mereka harus paham dan mengerti dasar-dasar dan cepat dalam memperoleh hasil. Intensitas kegiatan untuk memahami konsep matematika dasar tersebut, dilakukan di kelas terutama bagi siswa yang membutuhkan pendampingan khusus pada alokasi waktu 35 menit yang telah disediakan pada setiap kegiatan numerasi.
Selanjutnya ketika siswa melanjutkan kegiatan belajar di kelas, mereka diarahkan guru untuk berupaya memahami materi yang menjadi topik pembelajaran. Kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran berupaya mengarahkan guru agar selalu mengaktifkan pembelajaran. Kelas yang aktif dan menyenangkan adalah awal mula dari keberhasilan guru dalam menyelenggarakan pembelajaran. Strategi yang dapat diterapkan guru adalah beranjak dari pengetahuan keterampilan pedagogik yang telah menjadi bekal utama sebagai guru. Tetapi pengetahuan terkait dengan konsep pembelajaran aktif, seperti menggunakan beragam model pembelajaran kooperatif, kontekstual, discovery, dan yang lainnya, tidak cukup tetapi harus tetap dapat dielaborasi oleh guru sehingga pembelajaran dapat berjalan secara mengalir, hidup, aktif dan tidak kaku. Seperti langkah pembelajaran berikut ini:
Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi dan tanya jawab siswa dapat menjelaskan makna dari konsep catur guru dengan masuk akal
Melalui bermain peran siswa dapat memperagakan perannya ketika menjadi orang tua dan guru dengan baik
Melalui metode penugasan siswa dapat menceritakan peran keterkaitan peran orang tua dan guru dengan komunikasi yang baik
Melalui metode penugasan siswa dapat mewawancarai orang tua tentang perannya dalam pendidikan komunikasi yang baik
Langkah Pembelajaran
Untuk tujuan 1
Guru mengajak siswa menonton video tentang materi konsep catur guru
Siswa ditugaskan berkelompok untuk mendiskusikan kegiatan apa saja yang menjadi tugas dan fungsi dari masing-masing bagian dari catur guru
Siswa ditugaskan presentasi ke depan kelas untuk menjelaskan tugas danfungsi dari masing-masing bagian Cattur Guru
Siswa dan guru bertanya jawab kenapa kita harus berterimakasih terhadap masing masing bagian dari catur guru
Â
Untuk Tujuan 2
Siswa dalam kelompok menyusun percakapan wawancara antaran orang tua dan anak tentang bagaimana orang tua dapat mendidik anak dengan baik
Siswa memperagakan di depan kelas dalam kelompoknya tentang percakapan antara orang tua dan siswa
Â
UNtuk Tujuan 3
Siswa menceritakan hal hal yang penting harus dilakukan orang tua agar dapat mendidik anak dengan baik
Â
Untuk tujuan 4
Ssiwa di rumah mewawancarai orang tua dengan menggunakan naskah yang telha dibuatnya
Siswa menceritakan pengalamannya mewwancarai orang tua kepada guru
Siswa menyetorkan hasil wawancara dengan orang tua
Selama kegiatan pembelajaran guru senantiasa melakukan umpan balik, melalui mengajukan pertanyaan pemantik, permainan dan evaluasi terbatas, untuk mengukur sejauhmana siswa telah memahami materi dimaksud. Kegiatan lain yang dilakukan selama proses pembelajaran adalah melakukan penguatan dan apresiasi terhadap capaian belajar siswa dan diharapkan jika semua siswa telah berhasil berproses, maka semua siswa layak mendapatkan penghargaan.
Pada kegiatan akhir pembelajaran guru mengajak siswa untuk merangkum materi pembelajaran sambil menceritakan tahapan apa saja yang telah dilakukan guru. Kegiatan penutup dilanjutkan dengan mengadakan evaluasi, jika waktu memungkinkan. Refleksi merupakan kegiatan penting untuk dilakukan untuk menggali sejauh mana perasannya, sejauhmana pengetahuan dan keeterampilan yang diperoleh telah berdampak bagi dirinya dan apa harapan-harapannya baik dari guru dan sekolah. Keigatan kemudian diakhiri dengna berdoa, berbaris rapi sambil menyampaikan pesan agar berhati-hati di jalan dan selamat sampai di rumah serta dapat berjumpa keesokan hari. Demikianlah sekilas rangkaian langkah pembelajaran yang telah dilakukan guru beserta ilustrasi contoh langkah pembelajaran yang dilaksanakan.
Pembelajaran Projek
Pembelajaran yang dilaksanakan sesuai jadwal yang telah disusun juga memuat P5 (Projek Penguatan Karakter Profil Pelajar Pancasila). Kegiatan yang terdokumentasi pada pada kegiatan pembelajaran Minggu VIII ini adlaah terkait dengan Program Pemilahan Sampah dan Pengomposan. Pada kegiatan tersebut tahapan kegiatan yang telah dilakukan dan menjadi progres pelaksanaan hingga hari ini adalah:
Guru mengawali kegiatan projek dengan memberikan pemahaman awal tentang fenomena dan masalah yang ada di sekitar sekolah
Siswa melakukan eksplorasi materi dengan mengajak siswa mambaca artikel, menonton video, mengajak siswa berkunjung ke tempat yang dijadikan topik permasasalahan
Siswa diajak merumuskan masalah, tujuan pemecahan masalah dan mengambil tidakan yang perlu untuk mengatasi masalah tersebut
Siswa diajak untuk mempersiapkan alat dan bahan berdasarkan petunjuk pengerjaan yang disiapkan guru
Siswa difasilitasi untuk merencanakan langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan
Siswa diajak membuat produk hasil belajar berupa alat dan lain lain untuk digunakan mengatasi masalah tersebu
Siswa difasilitasi untuk melakukan aksi nyata mengatasi masalah sesuai dengan perencanaan yang sudah di buat
Siswa difasilitasi untuk mengamati dampak dari kegiatan yang telah dilakukan
Siswa melaporkan proses kegiatan dari perencanaan hingga hasil, dalam wujud kegiatan presentasi atau pameran
Siswa diajak merefleksi kegiatan dan tindak lanjut.
Penutup
Proses kegiatan pembelajaran Minggu VIII yang telah dilakukan sedemikian rupa baik dalam bentuk kegiatan pembiasaan, pelaksanaan pembelajaran, hingga kegiatan Projek Penguatan Karakter Profil Pelajar Pancasila dilakukan semata-mata adalah untuk meningkatkan penguasaan kompetensi terutama literasi dan numerasi. Selain itu kompetensi terkait mata pelajaran merupakan hal yang penting dikuasai oleh siswa dalam rangka pengembangan nalar kritisnya dalam berliterasi dan bernumerasi. Pelaksanaan proses pembelajaran diupayakan dengan mengedepankan agar siswa aktif dalam belajar. Maka berbagai integrasi strategi pembelajaran telah dilakukan dengan mengelaborasi berbagai pendekatan sebagaimana halnya penguasaan guru terkait ilmu pedagogik.
Dalam rangka melengkapi capaian belajar untuk mengembangkan karakter maka kegiatan kokurikuler dalam bentuk kegiatan P5 (Projek Penguatan Karakter Profil Pelajar Pancasila) dilaksanakan dengan mengangkat isu yang bersumber dari fenomena lingkungan di sekitar sekolah. Melalui kegiatan tersebut, maka muara dari usaha belajar konsep dari kegiatan literasi dan materi pelajaran di kelas yang dilandasi kemampuan berpikir kritis dan numerasi yang baik, maka kesadaran akan pentingnya kepedulian tentang karakter tidak hanya sebatas teori, tetapi diharapkan menjadi kenyataan dan terimplementasi dengan baik. Pengetahuan, skill dan keterampilan yang dikuasai sebagai dampak kegiatan tersebut akan terakumulasi menjadi karakter siswa yang akan menjadi bekal bagi mereka untuk siap hidup di masa yang akan datang.
Pedoman

JADWAL PELAJARAN
Dokumentasi
Kegiatan Guru Menyapa Siswa
Kegiatan PersembahyanganÂ

Kegiatan Senam Pagi


Kegiatan Literasi & Numerasi




Kegiatan Belajar Mengajar





Kegiatan Pemilahan Sampah oleh Siswa Kelas IV & V




Kegiatan Project Siswa Kelas V





Kegiatan Project Siswa Kelas VI membuat Kliping Cara Beradaptasi Hewan


Kegiatan Imunisasi Kelas I & V
Hari/Tanggal : Senin/05-09-2022
Evaluasi Tengah Semester (12 September ~ 17 September 2022)

Kelas I

Kelas II

Kelas III

Kelas IV

Kelas V

Kelas VI
SOAL MAPEL AGAMA HINDU & BUDI PEKERTI
Kelas I

Kelas II
Kelas III

Kelas IV

Kelas V

Kelas VI
RPP PJOK

KELAS I

KELAS II

KELAS III

KELAS IV

KELAS V
