A. Pengantar

Masalah yang muncul dalam proses pembelajaran merupakan landasan dari munculnya bibit-bibit inovasi guru dalam melaksanakan tugasnya. Guru yang mengajar secara baik adalah ketika mengenal siswanya secara seksama dan mendalam. Guru yang mengenal siswa dalam proses belajarnya sudah tentu akan mengenali mereka berikut permasalahan yang terjadi padanya. Guru-guru SD Negeri 7 Subagan senantiasa didorong untuk melakukan hal itu. Hal itu dilakukan bukan semata-mata melaksanakan program pemerintah terkait pembelajaran berdiferensiasi, tetapi lebih melihat untuk memecahkan permasalahan yang ditemukan di sekolah. Apakah solusi pemecahannya adalah pembelajaran berdiferensiasi atau tidak, bukan hal yang penting, tetapi solusi tersebut terbukti berhasil mengatasi masalah yang terjadi.

Pembelajaran berdiferensiasi hanya merupakan suatu istilah yang disematkan kepada cara mengajar yang divergen dimana dalam konteks pembelajaran sangat kontekstual dan selaras dengan situasi dan kondisi siswa. Guru akan mampu mengenali tipe belajar yang diterapkan di kelasnya jika mereka mengenal karakteristik anak didiknya secara baik. Maka sebagai kepala sekolah, tugas yang paling penting dilakukan adalah mendorong guru untuk mengenal siswanya secara seksama dan mendalam. Kepala sekolah tidak mungkin langsung terjun untuk mengambil alih tugas guru dalam mengidentifikasi siswanya. Kepala sekolah hanyalah sebagai motivator sehingga guru mau mengenal karakteristik peserta didinya secara seksama. Kepala sekolah dalam pelaksanaan tugasnya terkait dengan hal itu memerankan tugasnya dalam kapasitasnya sebagai pemimpin pembelajaran. Salah satu tugas penting dalam perannya sebagai pemimpin pembelajaran adalah kegiatan supervisi. 

Guru dalam rangka menjaga profesionalitasnya tetap prima dalam bekerja hendaknya selalu mengedepankan  pelayanan kepada siswa secara maksimal. Pelayanan kepada siswa dengan tetap mengedepankan keberagaman karakteristik peserta didik merupakan upaya utuh untuk membangun aspek fisik dan psikis siswa secara utuh. Upaya mengenal karakteristik siswa bukan merupakan proses yang instan, yang dapat dilakukan berbekal instrumen pengamatan semata, tetapi jauh lebih kompleks dari hal tersebut.  Bagaimana mungkin hanya dengan berbekal instrumen yang dibuat guru, apalagi yang diberikan hanya sekali, dapat mengukur karakteristik siswa yang nyatanya selalu berkembang setiap saat. Bertolak dari pemikiran itu, maka guru harus senantiasa melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan secara berkelanjutan.  Kegiatan refleksi secara berkelanjutan tersebut dijamin dapat terselenggara jika kepala sekolah mengambil peran di dalamnya melalui kegiatan supervisi. Maka kegiatan ini diistilahkan dengan Supervisi Refleksi Berkelanjutan (Superfleksibel). 

Melalui kegiatan Superfleksibel ini maka kepala sekolah memiliki andil dalam berkolaborasi dengan guru yang senantiasa melakukan refleksi dalam proses pembelajaran yang diselenggarakannya. Proses refleksi guru dalam hal ini dilakukan dengan strategi coaching yang dipandu oleh kepala sekolah. Proses couching ini dilakukan kepala sekolah di sela-sela melaksanakan tugasnya yang lain. Mengingat pentingnya kegiatan Superfleksibel ini dilaksanakan, maka selalu diupayakan untuk dilaksanakan secara konsisten dan berkelanjutan. Selain coaching sebagai salah satu aspek yang mendominasi, aspek supervisi yang lain yang juga dilaksanakan yaitu monitoring, mentoring dan fasilitating.  Pada uraian di bawah ini, kombinasi strategi yang digunakan, seperti pada supervisi terkait RPP dilakukan strategi monitoring dan mentoring dalam bentuk review Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

B. Refleksi Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan pada Minggu VIII (24 - 29 Oktober 2022), telah berjalan baik, sebagaimana program yang direncanakan. Beberapa hal baik yang telah diteridentifikasi adalah sebagai berikut:

1. Pembiasaaan

Kegiatan pembiasaan yang dialaksanakan secara rutin di SD Negeri 7 Subagan yang telah berjalan baik dan berdampak positif adalah:

• Mengadakan kegiatan kebersihan secara rutin seperti menjaga kebersihan diri dengan mencuci tangan sesaat setelah sebelum masuk kelas, lanjut mengadakan kegiatan kebersihan kelas dan lingkungan sekolah

• Mengadakan kegiatan pengembangan karakter seperti, berdoa bersama (Tri Sandya), menghormat bendera, pengarahan oleh guru/kepsek dan senam bersama.

• Mengadakan kegiatan literasi dan numerasi, sesaat setelah kegiatan beriistirahat sehabis senam bersama dengan durasi waktu 35 menit.

2. Kegiatan Pembelajaran

• Melaksanakan kegiatan  pembuka pembelajaran, dengan kegiatan rutin penting seperti mengapresiasi jurnal anak, terkait aktivitas siswa dengan orang tua di rumah dalam menjalankan Kesepakatan Siswa Dengan Orang Tua, apersepsi, penyampaian tujuan pembelajaran dan yang lainnya disesuaikan dengan kondisi kelas dan aktivitas gurunya

• Kegiatan inti yang menyajikan langkah kegiatan mengggali permasalahan kontekstual dalam topik pembelajaran, mengorganisir pembelajaran, memberi pertanyaan pemantik, berdikusi terkait masalah, mengeksplorasi materi dan masalah dari berbagai sumber, menentukan solusi pemecahan masalah, dan aksi nyata dalam mengatasi tantangan. Akhir dari kegiatan inti adalah umpan balik, apresiasi dan penguatan. 

• Kegiatan akhir memuat langkah standar seperti mengajak siswa menyimpulkan materi hari ini, mengadakan evaluasu, menyelenggarakan refleki dan penutup pembelajaran.

Hal-hal yang telah baik di capai oleh kawan-kawan guru pada Mingggu VIII (24 - 29 Oktober 2022) adalah:

• Kawan-kawan guru telah nampak meningkatkan kepeduliaannya pada siswa, yang ditandai dengan upaya guru senantiasa mendampingi siswa dalam belajar

• Kawan-kawan guru telah rutin melakukan pembimbingan ketika program literasi dan numerasi dengan berbaris di depan kelas dan pergi ke perpustakaan sekolah

• Guru secara aktif sudah mendorong siswa untuk aktif dalam belajar, melalui kegiatan belajar di luar kelas, menyanyi dan kegiatan aktif lainnya

• Guru telah mampu berinovasi menciptakan alat peraga perkalian cepat yang terbukti sangat membantu dalam kegiatan numerasi

• Guru telah berhasil menyelenggarakan pembelajaran berkelompok 

C. Review RPP

Program supervisi alam bentuk review RPP lebih lanjut diuraikan lengkap, yang memuat hal yang perlu dilanjutkan, ditingkatkan dan dioptimalkan dari masing-masing RPP yang dibuatnya. 

1. RPP Kelas I

RPP Kelas I telah memuat informasi umum, dengan hal yang perlu disempurnakan adalah kondisi awal sebagai prasarat pelaksanaan pembelajaran dapat efektif

Tujuan pembelajaran yang dibuat, perlu disempurnakan dengan memuat unsur "Degree" dari sisi kelengkapan sarat tujuan pembelajaran. Jenis asesemen dan indikator pencapaian juga telah dimuat dalam RPP ini. Pertanyaan pemantik yang dibuat telah baik, tetapi perlu disempurnakan melalui upaya mengubah kata tanya. Sehingg pertanyaan yang dibuat bersifat pertanyaan terbuka.

2. RPP Kelas II

3. RPP Kelas III

4. RPP Kelas IV

5. RPP Kelas V

6. RPP Kelas VI

Kegiatan Upacara Bendera

Kegiatan Persembahyangan

Kegiatan Senam Pagi

Kegiatan Literasi & Numerasi

Kegiatan Belajar Mengajar

RPP AGAMA HINDU & BUDI PEKERTI

RPP PJOK