MINGGU III

(24-29 JANUARI 2022)

Laporan Minggu III (24 ~ 29 Januari 2022)

Pengantar

Refleksi Minggu III (24 ~ 29 Januari 2022)

Strategi Pembelajaran Sainstifik Berbasis STEM

(Sains Teknology Engennering Matematics)

Pendahuluan

Tuntutan kompetensi Sumberdaya Manusia di tengah disrupsi teknologi di Abad 21, belum dikatakan terlambat. Ketertinggalan kita dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, sangat nyata ketika saat ini kita hanya berstatus sebagai pemakai teknologi alias konsumen. Sementara di saat yang sama negara lain secara aktif dan masif sibuk berproduksi dengan inovasi teknologi yang semakin maju dan seolah tak terkejar. Maka dari itu upaya mewujudkan visi bangsa seperti tertuang dalam pembukaan UUD 1945, “..dan oleh sebab itu penjajahan di atas dunia harus dihapuskan....” belum dapat terwujud. Koteks penjajahan telah bergeser dari yang semula bersifat fisik dan nyata ke arah penjajahan yang bersifat terselubung. Penjajah saat ini lebih memanjakan pihak lain sehingga merasa ketergantungan terhadap produk olahan teknologi seperti gadget dan aplikasi teknologi lainnya. Indonesia sebagai negara yang kaya sumberdaya alam justru menjadi negara terjajah. Kita mengekspor bahan mentah yang selanjutnya diolah oleh negara lain untuk dijual kembali ke kita. Ketergantungan dalam teknologi telah memaksa kita menjadi konsumen dan bersedia membelanjakan setiap rupiah kita demi produk teknologi sehingga memperkaya negara-negara yang ipteknya sudah maju.

Saat merebut kemerdekaan dari penjajahan di zaman dulu, kita cukup mengandalkan tekad berani mati untuk berjuang melawannya. Saat ini hal itu tidak berlaku lagi. Merebut kemerdekaan dari disrupsi teknologi tidak lagi dapat dilakukan dengan kekerasan, tetapi dengan upaya meningkatkan mutu sumber daya manusia. Ketersediaan SDM di negara kita menempati peringkat atas dari negara-negara berpenduduk banyak di dunia. Maka potensi untuk menjadi negara maju sangat berpeluang di masa yang akan datang. Sektor penentu yang dapat mewujudkan hal itu adalah bidang pendidikan. Harapan meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan adalah salah satu cara mengejar ketertinggalan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Model pendidikan yang hendak diterapkan untuk meraih impian itu adalah pendidikan yang mampu membentuk SDM yang tangguh dan unggul. Tangguh dalam pengertian generasi muda kita memiliki kemampuan beradaptasi dengan segala kondisi yang ada di masa depan. Sementara unggul dalam pengertian memiliki soft dan hard skill yang mumpuni. Model pendidikan dimaksud adalah model yang adaptif yang selalu dapat membaca perubahan di masa depan dan mempersiapkan generasi muda saat ini untuk mampu menghadirkan solusi bagi upaya meningkatkan mutu SDM secara berkelanjutan.

Amerika Serikat dalam upaya menghadapi isu disrupsi teknologi ini bahkan telah mempersiapkan hal itu sejak tahun 1990, ketika melakukan reformasi pendidikan sehingga melahirkan istilah strategi STEM (Sains Teknologi Enginnering Matematics). Garis besar dari pendekatan STEM tersebut adalah bagaimana kita dapat mengembangkan cara berpikir sains berbasis pemecahan masalah dengan pendekatan matematika. Tujuan dari pendektan STEM adalah agar siswa dapat mengembangkan keterampilan bernalar, menganalisis, memecahkan, mengkreasi, dan menggunakan berbagai produk teknologi dalam pembelajaran.

Model Pendekatan STEM yang dapat diselenggarakan dalam pembelajaran oleh guru disesuaikan dengan konteks materi pelajaran yang dibelajarkan. Contoh, pada pembelajaran kelas VI jenjang sekolah dasar, ketika siswa belajar tentang bangun tiga dimensi. Strategi pembelajaran yang relevan dilaksanakan dalam hal ini adalah Project Base Learning yang mengalokasikan waktu seminggu dalam pembelajaran. Strategi ini dilakukan oleh guru untuk mengajak anak-anak mengerjakan proyek sederhana yang dapat dikolaborasikan dengan Mapel Seni Budaya dan Prakarya. Target produk belajar yang diharapkan dapat dicapai dari proses pembelajaran adalah miniatur rumah kardus. Berikut langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut:

  1. Siswa diajak untuk memahami pekerjaan seorang insinyur bangunan dalam rangka membangun sebuah rumah hunian.

  2. Siswa dibimbing untuk menyiapkan gambar konstruksi rumah dibawah bimbingan guru dengang menggunakan prinsip menggambar benda tiga dimensi berbantuan hitungan matematik

  3. Siswa merancang pengalokasian anggaran dana dalam pembuatan rumah kardus tersebut dengan melibatkan perhitungan matematika

  4. Siswa mulai mempersiapkan alat dan bahan

  5. Siswa mengukur dan memotong kardus dengan gunting sesuai gambar yang telah dibuatnya dengan menggunakan perhitungan matematika tentang panjang, bangun datar dan sudut

  6. Siswa merakit potongan-potongan kardus itu sehingga menjadi bangun rumah seperti yang telah direncanakan

  7. Siswa menyempurnakan tampilan rumah dengan prinsip kombinasi warna sebagai bagian dari belajar seni dalam SBDP

  8. Siswa memamerkan/mempresentasikan produk belajarnya untuk melatih kemampuan mengkomunikasikan

  9. Setiap tahapan siswa menunjukkan tanggung jawab, disiplin kerja, kerja sama dan komitmen bersama untuk menyelesaikan pekerjaan, termasuk kemampuan melatih emosi antar siswa yang harus diamati, dibimbing yang juga merupakan bagian dari proses belajar.

Pengembangan sikap dan emosional siswa dalam proses pembelajaran juga harus tetap menjadi pertimbangan guru. Maka dalam hal ini guru harus mengenal karakteristik peserta didik dengan seksama. Beragamnya karakter siswa pada satu kelas menjadi tantangan tersendiri oleh guru. Hal ini biasanya bersifat kasuistik, seperti pada salah satu kelas dijumpai seorang anak yang memiliki hambatan dalam belajar karena sebab sikap minder yang berlebihan. Strategi yang dapat dilakukan guru dalam mengembangkan soft skill anak mulai dari mengembalikan kepercayaan diri siswa melalui strategi pelibatan dalam sejumlah kegiatan belajar.

Guru dapat membentuk tim kecil di kelas yang bertugas mengembalikan rasa percaya diri Si Anak yang beranggotakan siswa lainnya sebagai teman belajar Si Anak. Strategi tutor teman sebaya ini ternyata dapat mengembalikan kepercayaan diri Si Anak beberapa saat setelahnya. Si Anak mulai mendapatkan teman baru yang mau mendengarkan masalahnya, teman yang mau diajak bicara, bermain dan beraktifitas saat kegiatan belajar. Hal ini sangat terbukti efektif untuk menyelesaikan permasalahan dalam upaya mengembangkan karakter anak yang faktanya sangat beragam pada satu kelas.

Lain halnya dengan gejala unik yang ditunjukkan oleh anak superior yang juga memerlukan pelayanan khusus dalam pembelajaran. Kecepatannya dalam belajar yang melampaui teman sejawatnya menjadi tantangan tersendiri bagi guru dalam strategi pelaksanaan pembelajaran. Anak seperti ini memerlukan pelayanan khusus dalam upaya memenuhi rasa keingintahuannya yang tinggi. Maka guru dalam pelaksanaan pembelajaran menghadirkan perlakuan khusus atas keunikan yang dimiliki siswa ini. Tugas-tugas tambahan yang bersifat menantang selanjutnya diberikan kepada siswa superior ini. Posisi guru dalam hal ini lebih banyak sebagai fasilitator yang tugasnya menyelenggarakan coaching untuk menjaga agar motivasi belajarnya tetap tinggi.

Penggunaan gadget merupakan dilema dalam mengupayakan KBM saat kegiatan belajar. Penggunaan gadget yang multi fungsi tersebut tetap memiliki dampak negatif. Hal ini terpantau saat terdapat laporan orang tua yang menyarankan sekolah melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap HP yang dibawa. Masukan ini adalah sangat baik dan penting, karena masalah pendidikan pada tingkat sekolah, dengan keberadaan gadget dan pelaksanaan PJJ semester lalu. Strategi yang kepala sekolah lakukan untuk mengatasi dampak adalah dengan langkah-langkah sebagai berikut:


Pemenuhan rasa ingin tahu siswa yang tinggi terhadap beberapa siswa yang karakteristiknya unik yang dijumpai di setiap kelas menuntut guru untuk kreatif dalam berinovasi. Meningkatkan kegiatan literasi kelas menjadi prioritas utama dalam mengaktifkan kegiatan belajar dalam rangka memenuhi hasrat ingin tahu siswa yang tinggi. Aktifitas literasi harus selalu disinergikan pada setiap kegiatan pembelajaran yang bersifat integratif. Kehadiran buku di kelas menjadi salah satu cara mendekatkan siswa dengan teks. Suasana kelas yang juga berbasis teks juga menjadi salah satu cara guru dalam mengupayakan variasi belajar atas keragaman kebutuhan belajar siswa di kelas.


Tunjukkan kelebihannya, dan kekurangannya akan hilang dengan sendirinya

Bukan ketegasan yang terpenting, tetapi serius dan konsisten

Pedoman

SALINAN SKB 4 MENTERI 21DES2021.pdf

Salinan SKB 4 Menteri

Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Di Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019

Materi_Kemendikbudristek_-_Penyesuaian_Kebijakan_PTMT_SKB_4_Menteri.pdf

Penyesuaian SKB 4 Menteri tentang

Panduan Pembelajaran di masa

Pandemi Covid-19

Panduan Karangasem.pdf

Surat Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan & Olahraga Kab. Karangasem

Tentang Koordinasi Kesiapan Penyelenggaraan Pembelajaran Di Masa Pandemi Covid-19

Panduan Belajar di tahun 2022 Paling OK.pdf

Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran Semester II

Tahun Pelajaran

2021/2022

SD Negeri 7 Subagan

Dokumentasi

KEGIATAN LITERASI SISWA

WhatsApp Video 2022-01-10 at 08.15.36.mp4

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Minggu IV (31 Januari ~ 05 Pebruari 2022)

minggu 4 .pdf

RPP KELAS I

RPP ASRI MINGGU 4.docx

RPP KELAS II

RPP MINGGUAN PERTEMUAN 4.docx

RPP KELAS III

RPP Minggu IV Kelas 4 smt 2.docx

RPP KELAS IV

RPP MINGGU 4 KELAS 5.docx

RPP KELAS V

RPP PERTEMUAN 4.docx

RPP KELAS VI

RPP MAPEL AGAMA HINDU

RPP AGAMA HINDU MINGGU KE 4.docx

RPP KELAS I

RPP AGAMA HINDU MINGGU 4.docx

RPP KELAS II

RPP AGAMA HINDU KELAS 3 MINGGU KE 4.docx

RPP KELAS III

RPP kls 4 semester 2 minggu ke 4.docx

RPP KELAS IV

RPP kls 5 semester 2 pertemuan ke 4.docx

RPP KELAS V

RPP kelas 6 semester 2 pertemuan ke 4.docx

RPP KELAS VI

RPP MAPEL PJOK

RPP PTM penuh (6 jam) Ke III kls I.docx

RPP KELAS I

RPP PTM penuh (6 jam) Ke III kls II.docx

RPP KELAS II

RPP PTM penuh (6 jam) Ke III kls III.docx

RPP KELAS III

RPP PTM penuh (6 jam) Ke III kls IV.docx

RPP KELAS IV

RPP PTM penuh (6 jam) Ke III kls V.docx

RPP KELAS V

RPP PTM penuh (6 jam) Ke III kls VI.docx

RPP KELAS VI

Refleksi

Refleksi Minggu III.pdf