MINGGU VIII
28 PEB- 05 MARET 2022
Laporan Minggu VIII (28 Pebruari~ 05 Maret 2022)
Pengantar
REFLEKSI MINGGU VIII
IMPLEMENTASI PENGUATAN KARAKTER PROFIL PELAJAR PANCASILA BERBANTUAN KOMITMEN SISWA DENGAN ORANG TUA
Pendahuluan
Pengembangan karakter anak bukan hanya bagaimana kita menasehati anak untuk berkarakter, tetapi sejauh mana karakter itu menjadi bagian dari perilakunya. Memaknai kalimat itu akan membawa kita kepada pemahaman, bahwa karakter itu sesungguhnya tidak dapat diajarkan, sebagaimana kita mengajar matematika, tetapi lebih kepada bagaimana upaya sadar untuk melakukan hal yang baik sehingga menghadirkan kepercayaan. Maka inti dari karakter yang baik sesungguhnya adalah kumpulan sifat-sifat yang tercermin pada perilaku, yang menyebabkan orang lain menaruh kepercayaan kepada keperibadian seseorang tersebut. Istilah lain dari keperibadian yang layak dipercaya adalah integritas.
Seseorang yang memiliki integritas atau pribadi yang dipercaya umumnya memiliki sifat-sifat yang ditunjukkan dengan perilaku yang baik. Perilaku baik secara sederhana adalah perilaku yang menyebabkan orang lain tidak terganggu dan justru merasa terbantu berkat kehadiran seseorang yang memiliki sifat tersebut. Jujur, rajin, disiplin, bertanggung jawab, berkomunikasi yang baik, dan mampu berkerjasama dengan orang lain, merupakan beberapa sifat baik yang teramati sebagai perilaku baik. Sebagian orang juga sering mengistilahkan karakter sebagai sikap, yang merupakan cerminan dari perilaku yang ditunjukkan secara konsisten.
Kepercayaan atau integritas merupakan issu universal yang menjadi tujuan dari strategi pengembangan sumber daya manusia di seluruh dunia. Kepercayaan merupakan respon universal terhadap sikap dan karekter baik, yang tidak hanya dibutuhkan saat ini, tetapi juga di masa depan, bukan pula hanya di Indonesia, tetapi bahkan oleh masyarakat global. Pada tingkat dunia, oleh para ahli psikologi sangat sepakatt bahwa karakter yang berintegritas akan menghadirkan kepercayaan. Para ahli tersebut selanjutnya merangkum karakter baik menjadi bagian dari skill atau tepatnya soft skill. Sikap dan keperibadian yang menjadi akar dari integritas, pada Abad 21 ini selanjutnya diistilakan dengan 4C, (Critical Thingking, Creativity dan Inovation, Comunications Effektifly, dan Colaborations and Team Work). Keterampilan Abad 21 merupakan salah satu gagasan moral dan sikap universal yang menjadi acuan dalam pengembangan sumber daya manusia di masa kini dan akan datang.
Indonesia sebagai sebuah bangsa yang memiliki keperibadian unggul, dimana oleh para pendiri bangsa, digali dan dirumuskan dan dinamakan Pancasila. Pancasila selanjutnya menjadi pandangan hidup, cita-cita moral dan dasar negara, untuk selanjutnya dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, dalam hubungan bermasyarakat, berbangsa dan menjadi bagian dari masyarakat global.
Profil Pelajar Pancasila, merupakan penjabaran teknis dalam upaya memudahkan dalam strategi implementasi, sehingga siswa sebagai calon pengisi kehidupan mendatang memiliki sikap dan perilaku berintegritas selaras dengan perilaku universal. Kepercayaan masyarakat baik lokal dan global terhadap karakter dan keperibadian Profil Pelajar Pancasila dapat dimiliki oleh para pelajar atau siswa, merupakan kunci keberhasilan dalam menghadapi tantangan masa depan. Upaya mengimplementasikan gagasan moral Profil Pelajar Pancasila di SD Negeri 7 Subagan dihadirkan melalui kegiatan rutin dan berkelanjutan. Strategi tersebut berwujud Model Project Penguatan Karakter Profil Pelajar Pancasila berbantuan Komitmen Siswa dengan Orang Tua.
Orang tua sebagai pihak yang paling berkepentingan dalam pendidikan anak-anaknya, memiliki peluang lebih besar untuk terlibat dalam pengembangan karakter. Melalui komitmen bersama antara siswa dan orang tua dalam upaya pengembangan karakter siswa memiliki peluang untuk menjadikan sikap dan karakter baik tercermin dari kebiasaan positif yang dilaksanakan sehari hari. Sementara orang tua, mengambil peran dalam rangka mengingatkan, membimbing dan memfasilitasi anak, untuk dapat melakukan kegiatan pembiasaan budaya positif di rumah. Sementara guru sebagai pihak yang dalam hal ini berperan mengingatkan anak dan orang tua untuk secara berkelanjutan menjalankan komitmen yang telah dibuat oleh siswa dan orang tua berdasarkan keiklasan dan kesukarelaan tanpa paksaan.
Bersambung...
Pengembangan karakter anak bukan hanya bagaimana kita menasehati anak untuk berkarakter, tetapi sejauh mana karakter itu menjadi bagian dari perilakunya

Pedoman

Panduan Disdikporan PTM 50%

Panduan Sekolah PTM 50%
Dokumentasi




























REFLEKSI SISWA KELAS II

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Minggu IX (07~ 12 Maret 2022)

RPP KELAS I
RPP KELAS II

RPP KELAS III

RPP KELAS IV

RPP KELAS V

RPP KELAS VI
RPP MAPEL AGAMA HINDU

KELAS I

KELAS II

KELAS III

KELAS IV

KELAS V

KELAS VI
RPP MAPEL PJOK

KELAS I

KELAS II

KELAS III

KELAS IV

KELAS V

KELAS VI
Refleksi
