MINGGU XII
28 MARET - 02 APRIL 2022
Laporan Minggu XII (28 MARET ~ 02 APRIL 2022)
Pendahuluan
REFLEKSI GURU DAN SISWA
PASCA PROGRAM PENGUATAN KARAKTER PROFIL
PELAJAR PANCASILA MELALUI PERAYAAN
HARI RAYA SARASWATI
Latar Belakang
Hakikat pendidikan sesungguhnya adalah bagaimana guru dalam menyelenggarakan pembelajaran dapat menggali bakat dan minat siswa yang didukung perilaku sehingga skill dan karakter siswa berkembang secara utuh dan optimal. Upaya menggali bakat dan minat lebih cenderung dilakukan dengan pendekatan konstruktivisti berbantuan literasi dan mumerasi, sehingga siswa mumpuni dalam hal landasan pengetahuan dan konsep. Sedangkan perilaku cenderung dilakukan dengan pendekatan behavioristik berbantuan kegiatan pembiasaan positif sehingga melahirkan budaya positif.
Skill Abad 21 merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa untuk dapat menghadapi tantangan masa depan yang voletile (tidak stabil), uncernternty (tidak pasti), kompleks (complex) dan membingungkan (ambigu) yang disingkat VUCA. Maka siswa akan dapat berkembang adaptif secara optimal harus dibekali ragam hard skill (pengetahuan dan keterampilan) dan soft skill (sikap dan karakter). Upaya guru agar siswa memiliki pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni akan efektif jika siswa belajar menggali apa yang disukainya. Sementara guru, dalam upaya mengoptimalkan tumbuh kembang anak harus menyesuaikan dengan bakat dan minatnya melalui pendekatan pembelajaran berdiferensiasi berbabuan literasi dan numerasi.
Bagaimana seorang yang memiliki minat seni rupa, yang dikembangkan bersinergi dengan pengetahuannya dalam kegiatan literasi dan numerasi, sehingga melahirkan insinyur bangunan yang lebih tertarik dengan bidang desain interior. Ketika berkolaborasi dengan insinyur bangunan lainnya, akan mampu membangun gedung bertingkat dengan desain interior yang memukau, sehingga konsumen lebih tertarik untuk membelinya. Sehingga persaingan merebut hati pelanggan akan lebih berpeluang dari yang lain, yang minim literasi dan numerasi yang kurang. Peluang bangunan tersebut laku keras adalah ketika mampu memprediksi melalui perhitungan tentang jumlah dan minat pembeli di kawasan itu, yang kesemuanya memerlukan kemampuan literasi dan numerasi yang mumpuni.
Sikap dan karakter sebagai sebuah soft skill akan dapat berkembang optimal melalui kegiatan pembiasaan sehingga menghasilkan budaya positif yang oleh guru lebih dilihat dari sudut pandang pendekatan behavioristik. Karakter yang layak dikembangkan melalui kegiatan pembiasaan agar kelak anak memiliki jiwa tangguh, adalah skill 4 C, yaitu critical thingking, creativity & inovations, colaborations &working group dan communications efectifly yang merupakan skill mendasar yang harus dimiliki anak-anak masa depan. Indonesia, sebagai sebuah bangsa yang memiliki ciri khas tersendiri, sehingga perwujudan skill Abad 21 yang dapat dimiliki sehingga mampu beradaptasi dalam tingkat lokal maupun global tercermin dari sikap dan karakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila yaitu bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia, Mandiri, Gotong Royong, Berkebhinekaan Global, Kritis dan Kreatif.
Bagaimana kemudian seorang insinyur dalam bidang desains interior berkontribusi dalam pembangunan sebuah gedung bertingkat dipercaya oleh sesama rekan kerjanya yang memiliki keahlian berbeda. Kepercayaan atau integritas adalah modal dari upaya beradaptasi, sehingga mampu berinergi mengerjakan proyek-proyek besar. Hal ini berpeluang terjadi ketika insinyur tersebut mampu menunjukkan sikap-sikap sesuai Profil Pelajar Pancasila seperti disebutkan di atas. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhkla mulia, merupakan hal mendasar untuk membangun kepercayaan terhadap orang lain dalam konteks Indonesia. Berkeyakinan kepada Tuhan sebagai pencipta sekalian alam sehingga mampu tetap bersyukur dan menempatkan pekerjaan sebagai sebuah ibadah (Muslim) dan Yadnya dalam perspektif Hindu, sehingga semua aktifitas dilakukan secara tulus iklas, berkomitmen dan tuntas. Ahklak mulia menjadi sarat dalam menjalin interaksi dengan pihak lain yang selalu mengedepankan etika dan sopan santun, sesuai konteks baik lokal maupun global. Mandiri merupakan sikap dan karakter mendasar yang menjadi pertimbangan bagi sebuah kepercayaan. Orang yang mandiri, selalu berupaya mengambil inisiatif berkreasi, berinovasi untuk dapat bekerja secara efektif dan efisien, menggunakan skill-skill yang terdapat padanya. Kepercayaan bukan semata-mata karena mandiri, kemampuan berkerjasama yang bersifat gotong royong merupakan unsur kepercayaan berikutnya. Kemampuan berkerjasama dengan mengedepankan semangat kebersamaan, akan menjalin interaksi positif dengan sesama rekan kerja, untuk mengendalikan konflik. Hal ini juga didukung oleh semangat Berkebhinekaan Global yang mampu melihat persamaan dan menghargai perbedaan. Mereka yang memiliki sikap ini cenderung melihat perbedaan sebagai sebuah keragaman yang niscaya harus ada pada setiap dimensi kehidupan manusia di bumi yang harus dihargai. Kritis merupakan wujud dari upaya seseorang mengkonfirmasi solusi atas masalah yang dihadapi, yang mengedepankan penggunaan nalar pikir yang logis dalam mempertimbangkan segala faktor sebagai dasar pengembilan keputusan. Sementara kreatif adalah wujud dari tindakan yang menghasilkan proses dan produk terntentu sebagai solusi dari suatu permasalahan.
Model Project Base Learning merupakan interaksi berbagai strategi dalam menyelesaikan suatu permasalahan sehingga menghasilkan proses nyata dan produk bermakna yang melibatkan siswa secara penuh untuk mewujudkan karakter dan keperibadian siswa yang tangguh, utuh dan menyeluruh. Dampak nyata yang diharapkan dari pengembangan dan pelaksanaan Model Project Base Learning adalah karakter sesuai Profil Pelajar Pancasila yang dikemas dan dikembangkan dalam pembelajaran dan kegiatan pembiasaan. Alternatif tindakan yang dilakukan dalam mengimplementasikan kegiatan ini adalah melalui Project Pengembangan Karakter Profil Pelajar Pancasila melalui kegiatan pembiasaan pada siswa. Pada kondisi pembelajaran yang serba dinamis, yang menyesuaikan dengan kondisi wabah Covid-19 ini maka baik pembelajaran dari rumah maupun di sekolah Project Pengembangan Karakter Profil Pelajar Pancasila sangat tepat dilaksanakan.
Strategi Project Base Learning dalam Penguatan Karakter Profil Pelajar Pancasila adalah sebagai berikut:
Penyusunan Program Rencana Kerja Kepala Sekolah yang mengintegrasikan Project Penguatan Karakter Profil Pelajar Pancasila
Menyusun kesepakatan kerja antara kepala sekolah dengan guru terkait Program Project Penguatan Karakter Profil Pelajar Pancasila melalui Komitmen Bersama Kepala Sekolah dan Guru
Guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang memuat tujuan yang mengintegrasikan pembelajaran dengan Project Penguatan Karakter Profil Pelajar Pancasila
Guru merancang Lembar Kerja Siswa terkait Project Penguatan Karakter Profil Pelajar Pancasila sebagai bentuk penugasan kepada siswa
Siswa dan orang tua membuat komitmen bersama dalam mengimplementasikan program Penguatan Karakter Profil Pelajar Pancasila di tingkat keluarga
Guru memantau pelaksanaan komitmen bersama siswa dengan orang tua pada program Project Penguatan Karakter Profil Pelajar Pancasila
Orang tua berpartisipasi membimbing anak dalam pelaksanaan program Project Penguatan Karakter Profil Pelajar Pancasila
Siswa melaporkan kegiatan Project Penguatan Karakter Profil Pelajar Pancasila kepada guru melalui jurnal anak, yang di tandatangani anak setiap hari, dan pengiriman foto dokumentasi (jumlah pengiriman foto/video disesuaikan dengan kondisi anak).
Guru melaporkan pelaksanaan program Project Penguatan Karakter Profil Pelajar Pancasila, setiap minggu (paling lambat hari sabtu minggu berjalan)
Kepala sekolah memantau pelaksanaan program Project Penguatan Karakter Profil Pelajar Pancasila, minimal seminggu 3 kali.
Kepala sekolah mereview dan memberi masukan Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran yang terintegrasi program Project Penguatan Karakter Profil Pelajar Pancasila setiap minggu
Kepala sekolah mensupervisi dan merefleksi pelaksanaan program Project Penguatan Karakter Profil Pelajar Pancasila setiap minggu
Kepala sekolah melaporkan hasil supervisi dan refleksi pelaksanaan program Project Penguatan Karakter Profil Pelajar Pancasila setiap minggu kepada pengawas pembina
Hasil dan Manfaat
Terkait dengan upaya mencoba menyeleggarakan pembelajaran dengan format Project Base Learning melalui Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan menggunakan media event Perayaan Saraswati pada KBM Minggu XI Semester II Tahun Pelajaran 2021/2022 (Minggu lalu) diperoleh beberapa hal seperti:
Peningkatan kesadaran guru dalam mengembangkan gagasan dan ide, sebagai landasan aksi nyata yang akan direncakan kemudian melalui proses refleksi terhadap KBM sebelumnya.
Peningkatan kesadaran guru tentang pentingnya berkolaborasi dalam pelaksanaan pembelajaran yang memungkinkan dilakukan, sehingga akan berdampak pada pembelajaran yang kontekstual, utuh dan bermakna.
Peningkatan kemampuan guru dalam memahami dan mengimplementasikan strategi pembelajaran yang secara teknis berhubungan dengan pelaksanaan Project Base Learning Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Peningkatan minat belajar siswa yang tercermin dari antusiasme mereka berkekegiatan tanpa sadar bahwa mereka telah belajar
Peningkatan perolehan pengalaman belajar, yang walaupun sedikit, tetapi membekas lama dalam benak mereka yang pasti akan mewarnai kehidupan mereka kelak.
Peningkatan kemampuan anak dalam bekerjasama, bergotong-royong dan tenggang rasa melalui kegiatan Perayaan Saraswati tersebut.
Peningkatan kemampuan anak dalam melakukan komunikasi yang efektif, baik selama belajar dan menjelaskan tentang apa yang telah mereka pelajari pada konteks bagi anak-anak bukan belajar seperti biasa dilakukan selama ini.
Peningkatan kesadaran siswa tentang Perayaan Saraswati sebagai bagian dari upaya bersyukur kepada kebesara Tuhan Yang Maha Esa, telah menciptakan Alam Semesta beserta isinya yang menuntut manusia untuk selalu belajar memahaminya.
Belajar itu untuk meraih kemampuan, bukan semata meraih penghargaan
Pedoman

Salinan SKB 4 Menteri
Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Di Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019

Penyesuaian SKB 4 Menteri tentang
Panduan Pembelajaran di masa
Pandemi Covid-19

Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran Semester II
Tahun Pelajaran
2021/2022
SD Negeri 7 Subagan
Dokumentasi
Dokumentasi Kelas I
Dokumentasi Kelas II
Dokumentasi Kelas III
Dokumentasi Kelas IV
Dokumentasi Kelas V
Dokumentasi Kelas VI

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Minggu XIII (04 ~ 09 April 2022)

KELAS I

KELAS II

KELAS III

KELAS IV

KELAS V

KELAS VI
RPP MAPEL AGAMA HINDU

KELAS I

KELAS II

KELAS III

KELAS IV

KELAS V

KELAS VI
RPP MAPEL PJOK

KELAS I

KELAS II

KELAS III

KELAS IV

KELAS V

KELAS VI
Refleksi
